Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bakohumas Serukan Selamatkan Negara dengan Dukung Darurat Narkoba

Indonesia menjadi negara tujuan utama pemasaran narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba) dan jenis narkoba yang masuk pun sudah semakin beragam. Sedihnya lagi, belum banyak kalangan masyarakat yang belum banyak mengetahui beragam narkoba jenis baru yang beredar di tengah masyarakat.
Penyidik Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan barang bukti tindak pidana narkotika jenis sabu./Antara-Widodo S. Jusuf
Penyidik Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan barang bukti tindak pidana narkotika jenis sabu./Antara-Widodo S. Jusuf

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia menjadi negara tujuan utama pemasaran narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba) dan jenis narkoba yang masuk pun sudah semakin beragam. Sedihnya lagi, belum banyak kalangan masyarakat yang belum banyak mengetahui beragam narkoba jenis baru yang beredar di tengah masyarakat.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso mengungkapkan hal itu pada acara Forum Tematik Bakohumas yang diselenggarakan oleh BNN di Hotel Best Western Premier The Hive, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (11/7/2017) pagi.

“Ini adalah ancaman negara ke depan, karena yang dihancurkan jelas yakni generasi bangsa, kekuatan negara ini,” kata Budi Waseso (Buwas), sebagaimana dikutip dari laman setkab.go.id.

Sebagai aparat negara yang bertugas khusus di bidang narkotika, paparnya, banyak upaya yang telah dilakukan BNN dalam upaya mencegah dan memberantasnarkoba. Namun ia mengingatkan, yang penting dalam pemberantasan masalah narkoba ini ada 2 hal yakni masalah permintaan (demand) dan penawaran (supply).

"Demand adalah pangsa pasarnya dan ini berhubungan dengan supply. Oleh karena bagaimanapun pangsa pasar ini masih ada, maka supply masih besar,” tuturnya.

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Niken Widiastuti mengemukakan jajaran Bakohumas siap mendukung sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

“Darurat narkoba ini tentunya tidak hanya menjadi tanggung jawab dari BNN saja. Seluruh unsur harus mengambil peran di dalam P4GN, tidak terkecuali Bakohumas seluruh Kementerian, Lembaga dan pemerintah daerah,” kata Niken.

Menurut dia, Bakohumas dapat mendukung sosialisasi bahaya narkoba serta literasi edukasi jenis-jenis narkoba baru. Pemberantasan harus serius dilakukan agar Indonesia tidak kehilangan generasi muda (lost generation).

“Ini adalah proxy war, perang asimetris yang mungkin pelakunya itu tidak secara langsung memerangi, menghancurkan negara".

Mengutip data dari pusat penelitian kesehatan Universitas Indonesia, Niken menyebut bahwa pengguna narkoba tahun 2015 mencapai 5,9 juta orang, dan meningkat

menjadi 6,4 juta pada tahun 2016. Dari 6,4 juta pengguna narkoba, 22% penggunanya adalah remaja dan dalam satu hari 30-40 orang meninggal karena narkoba.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yusran Yunus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper