Kabar24.com, JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai diperlukan sedikitnya waktu 10 tahun pembangunan apabila Ibu Kota diputuskan untuk dipindahkan dari Jakarta.
Kecuali, pemindahan Ibu Kota tidak meliputi seluruh kementerian/lembaga. Hanya sejumlah Instansi saja yang dipindahkan.
“Negara-negara lain ibutuh persiapan lama,10 tahun persiapannya karena tidak bisa pindah sebelum semua lengkap kan, tapi tidak mungkin hanya dua departemen saja yang pindah,” kata JK di Istana Wakil Presiden, Jumat (7/7/2017).
Menurut JK, waktu tersebut bisa lebih singkat bila melihat pengalaman Malaysia yang memindahkan pusat pemerintahannya dari Kuala Lumpur ke Putrajaya beberapa tahun silam.
Mengingat jarak antara KL-Putrajaya kurang dari 30 KM dan hanya gedung kementerian saja yang pindah, maka waktu yang diperlukan untuk pindah tidak terlalu lama.
Baca Juga
“Kalau di Malaysia DPR masih di KL, MA masih di KL hanya perdana menteri dan menteri-menterinya saja. Nah, itu jauh lebih mudah,” ujarnya.
Wapres juga mengatakan perlu dikaji bentuk negara Indonesia. Sejumlah negara yang sukses memindahkan Ibu Kota ke kota yang lebih kecil merupakan negara yang menganut sistem federal, seperti Amerika Serikat dan Australia.
“Umumnya yang punya Ibu Kota kecil itu negara federal, yang urusan pengusaha tidak lagi berhubungan dengan pusat, namun dengan pemerintah daerah. Maka ini harus dikaji betul,” ujarnya.
Seperti diketahui, pemerintah melalui Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) tengah mengkaji wacana pemindahan Ibu Kota dari Jakarta. Bahkan, dikabarkan aktivitas pemindahan bisa dimulai pada 2018, dan dibutuhkan waktu sekitar 4-5 tahun untuk proses pemindahan akhir.