Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JUNI 2017: Inflasi Padang dan Bukittinggi 0,34% dan 0,20%

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Barat mencatatkan inflasi di dua kota besar daerah itu Padang dan Bukittinggi per Juni 2017 masing-masing 0,34% untuk Padang dan 0,20% Bukittinggi.
Ilustrasi: Jam Gadang Bukittinggi/Bisnis.com
Ilustrasi: Jam Gadang Bukittinggi/Bisnis.com

Bisnis.com, PADANG—Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Barat mencatatkan inflasi di dua kota besar daerah itu Padang dan Bukittinggi per Juni 2017 masing-masing 0,34% untuk Padang dan 0,20% Bukittinggi.

Kepala BPS Sumbar Sukardi menyebutkan peningkatan inflasi daerah itu disebabkan adanya kenaikan tarif listrik dan tarif angkutan udara.

“Inflasi Padang sebesar 0,34% dan Bukittinggi 0,20%. Penyumbang inflasi terbesar adalah tarif angkutan udara dan tarif listrik,” ujarnya Senin (3/7/2017).

Adapun, laju inflasi tahun kalender sampai Juni, Kota Padang mengalami inflasi 0,40% dan Bukittinggi masih mencatatkan deflasi 0,41%.

Secara tahunan jika dibandingkan dengan periode Juni tahun lalu, makan inflasi Padang mencapai 5,20% dan Bukittinggi 3,46%.

Peningkatan inflasi daerah itu juga sejalan dengan peningkatan indeks harga konsumen (IHK) yang meningkat menjadi 134,01 dari bulan sebelumnya sebesar 133,56.

Sejumlah komoditas yang selama ini kerap menyumbang inflasi bagi Sumbar, justru mengalami penurunan harga, seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, beras, dan gula pasir.

Secara umum, inflasi di Padang disebabkan peningkatan harga pada empat kelompok pengeluran. Yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau yang meningkat 0,26%.

Kemudian kelompok perumahan, air, gas, listrik, dan bahan bakar sebesar 1,29%, kelompok sandang 0,78%, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang meningkat 0,80%.

Sedangkan tiga kelompok pengeluaran lainnya justru mengalami deflasi, yakni kelompok bahan makanan 0,58%, kelompok kesehatan 0,01%, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,09%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper