Kabar24.com, JAKARTA - Merujuk pada hasil sidang isbat yang baru saja selesai digelar beberapa menit lalu, pemerintah menetapkan Hari Raya Idulfitri 1438 Hijriyah/2017 Masehi, jatuh pada Ahad, 25 Juni 2017.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang memimpin jalannya sidang isbat mengatakan semua perwakilan ormas Islam yang hadir menyepakati dengan bulat penetapan 1 Syawal 1438 H/2017 jatuh pada Ahad, ,25 Juni 2017.
Dalam sidang isbat, dilaporkan hasil pemantauan hilal yang dilakukan para petugas Kanwil Kemenag dan Kemenag Kabupaten/Kota bekerjasama dengan Pengadilan Agama, Ormas Islam dan instansi terkait di seluruh Indonesia.
Hilal adalah penampakan sabit Bulan yang paling awal terlihat dari Bumi sesudah konjungsi (ijtima') dan Matahari terbenam. Adapun ijtima' adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan dan Matahari sama, dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi.
Berdasarkan hasil perhitungan Bidang Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG sebagaimana diulas di laman bmkg.go.id, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia saat Matahari terbenam berkisar dari 2,14 derajat di Jayapura sampai dengan 3,65 derajat di Tua Pejat Kepulauan Mentawai.
Adapun ketinggian hilal untuk kota-kota lainnya di Tanah Air, antara 2,30 derajat sampai dengan 3,37 derajat.
Jauh hari sebelumnya, Muhammadiyah yang memegang teguh metode perhitungan hisab haqiqi wujudul hilal, telah menetapkan 1 Ramadan 1438 Hijriyah jatuh pada Sabtu 27 Mei 2017 dan 1 Syawal 1438 Hijriyah pada Ahad, 25 Juni 2017.
Berdasarkan metode imkanur rukyat bahwa jika posisi hilal sudah berada di atas 2 derajat, maka sudah dinilai masuk bulan baru.
Periode puasa bulan Ramadhan di tahun ini diperkirakan hanya mencapai 29 hari bagi para kaum Muslim di Arab Saudi dan 33 negara lainnya yang telah mengawali bulan Ramadhan pada 27 Mei lalu.