Kabar24.com, SURABAYA--Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendukung penuh target pembangunan empat kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN).
Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan konsep pariwisata saat ini lebih berbasis ke alam. Hal ini, katanya, terbukti dari banyaknya masyarakat yang meminati pariwisata alam, dibanding di pusat keramaian seperti mall.
Selain itu gerakan wisata kembali ke alam juga sudah banyak dicanangkan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan beberapa pakar lingkungan hidup. dengan konsep kembali ke alam itu maka Pemprov Jatim mendukung penuh target pembangunan nasional empat kawasan strategis pariwisata nasional.
"Empat KSPN tersebut yakni KSPN Bromo Tengger Semeru, KSPN Trowulan, KSPN Ijen Baluran, dan KSPN Pacitan. Secara nasional Jatim memiliki peran strategis secara nasional, untuk bisa mensukseskan 4 KSPN,” katanya seperti dikutip dari situs resmi Pemprov Jatim, Kamis (22/6/2017).
Pakdhe Karwo, sapaan akrabnya, menuturkan secara global pariwisata Jatim banyak yang sudah dikenal di kalangan wisatawan domestik maupun mancanegara. Beberapa citra daya tarik yang cukup populer antara lain Kawah Ijen, House Of Sampoerna, Batu Secret Zoo, dan Gunung Bromo.
Namun memang masih diperlukan peningkatan citra daya tarik wisata lain di tataran internasional, sehingga bisa berdampak terhadap tingkat kunjungan wisata mancanegara dan nusantara.
Baca Juga
Menurutnya, untuk mendukung kebijakan pembangunan pariwisata yang harus dibenahi adalah SDM dan budaya kultural. Di bidang SDM dilakukan restrukturisasi pendidikan vokasional, sehingga masyarakat menjadi terampil.
Jika SDM memiliki pendidikan yang mumpuni, maka akan mudah memberikan pengertian terkait perkembangan teknologi.
“Dengan SDM yang berpendidikan maka mereka akan mampu menyaring dengan baik masuknya budaya asing,” urainya.
Lebih lanjut disampaikan, selain didukung oleh SDM kebijakan pembangunan pariwisata harus fokus pada prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan.
Di antaranya memanfaatkan secara optimum sumber daya lingkungan, memelihara proses-proses ekologi, menghargai keaslian dan nilai-nilai sosial budaya dari komunitas lokal, dan dalam jangka panjang harus memberi manfaat sosial ekonomi pada masyarakat luas.
“Dengan memperhatikan konsep pariwisata berkelanjutan, harapannya sumber daya alam yang ada di Jatim bisa terjamin keberlangsungan hidupnya,” pungkasnya.