Kabar24.com, JAKARTA — Selain memberikan penghargaan kepada gubernur, Pusat Kajian Keuangan (Pusaka) Negara memberikan apresiasi terhadap kepala daerah di tingkat kabupaten/kota.
“Mereka pantas diberikan apresiasi karena mampu mengimplementasikan gagasan ke dalam kebijakan pembangunan. Hasilnya pun dapat dirasakan secara nyata baik secara langsung maupun tidak langsung oleh masyarakat,” kata Prasetyo, Direktur Eksekutif Pusat Kajian Keuangan Negara melalui rilis resmi.
Dengan pemberian penghargaan dan apresiasi ini, diharapkan berbagai inovasi yang sudah dilakukan para pemimpin daerah di atas dapat terus dijaga dan dikembangkan serta menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain yang tengah berusaha mewujudkan kemandirian daerahnya sebagai implementasi pelaksanaan otonomi daerah.
Berikut Pemerintah Kota dan Kabupaten yang memiliki sejumlah terobosan:
KOTAMADYA
1. Bitung
Inovasi di kota ini antara lain;
a. Aplikasi Si Mama (Manajemen Keuangan Bidang Evaluasi Pengawasan Selurug Anggota) guna mengawasu seluruh program prioritas dan anggaran yaitu E-Musrembang dan E-Budgeting.
b. Pembangunan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus), diharapkan kedepannya kota ini dapat menjadi pusat perdagangan dunia wilayah Asia Timur, Australia, dan Amerika.
c. Pelayanan sosial bagi masyarakat seperti sektor kesehatan.
2. Mataram
a. Komitmen pengembangan ekonomi kerakyatan dengan peningkatan kapasitas para pedagang, memfasilitasi permodalan, dan penjualan koperasi.
b. Mewujukan Iklim investasi yang kondusif dan sehat. Kemudahan lain investasi cepat, mudah, murah, dan transparan atau yang disebut dengan program ODS/SEHATI.
c. Survive dengan mengeluarkan beberapa arahan untuk mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu pembangunan di daerahnya.
d. Reformasi birokrasi dan fokus pada Menekan angka kemiskinan.
3. Palu
a. Pemetaan potensi Sumber Daya Palu berbasis IT.
b. Peningkatan dan pengembangan daya saing SDM
c. Kelurahan inovasi unggulan mandiri.
d. Rasionalisasi birokrasi.
e. Pengembangan infrastruktur.
f. Revitalisasi nilai dan budaya bangsa.
4. Surabaya
a. Manajemen kota berbasi elektronik (mudah, simple, bebas pungli).
b. Implementasi Aplikasi Surabaya Single Windows.
c. Pembenahan tata kelola wilayah kota
KABUPATEN
1. Banggai
a. Pelayanan bagi masyarakat berbasis elektronik (e-government) seperti E-Planning dan E-Budgeting serta E-procurement.
2. Bantaeng
a. Penerapan Teknologi pertanian dalam mengembangkan lahan tak produktif dan peningkatan kapasitas petani dengan tidak hanya fokus dalam menghasilkan produk hasil pertanian bersifat konsumtif melainkan juga upaya menghasilkan bibit unggulan.
3. Buol
a. Pengentasan kemiskinan (P3K) dalam bentuk intervensi program terhadap masyarakat – masyarakat miskin.
b. Mewujudkan visi Tanah Untuk Rakyat (TAURAH) sebagai implementasi reformasi agrarian.
4. Gianyar
a. Konsen pada pembangunan peningkatan kapasitas SDM, mendorong seni dan budaya lokal agar mampu berkiprah dan dapat memberi penghidupan yang layak bagi para pelaku seni.
b. Konsistensi implementasi program One village one product.
c. PSDS (Program Siaga Desa Swatantra).
5. Kutai Kartanegara
a. Menjalankan prinsip MPEKAT KEROM KAMPONG
b. Inovasi dan revitalisasi wilayah tambak dan galian menjadi lahan produktif
c. Berhasil mewujudkan Kukar sebagai lumbung padi di wilayah Kalimantan Timur.
6. Lombok Barat
a. Center Plan Clinic sebagai wadah seluruh stakeholder untuk bersama-sama saling memberikan korelasi dan masukan agar penyusunan dokumen perencanaan dapat mengakomodir kepentingan berbagai pihak.
7. Lombok Tengah
a. Pembangunan Kawasan dan Zona berdasarkan potensi alam dan kearifan masyarakat lokal.
b. Fokus dan komitmen meningkatkan perekonomian masyarakat berbasis pemanfaatan sumber daya alam meliputi bidang agribisnis, pariwisata, pelabuhan, dan kelautan.
8. Morowali
a. Komitmen mengawal percepatan pembangunan Infrastruktur jalan dan transportasi.
b. Pelayanan maksimal sektor Pendidikan dan kesehatan.
c. Mewujudkan darah lumbung pangan di Provinsi Sulteng.
d. Pengelolaan hulu-hilir sektor pertambangan.
e. Efisiensi anggaran daerah untuk sektor pelayanan publik.
9. Sidoarjo
a. Mewujudkan Smart City dengan komitmen menerapkan E-government (City App, Citynet, dan Microsoft). Berbasis PATEN (Pelayanan Administrasi Terpadu) di tingkat kecamatan.
10. Tabanan
Fokus pengembangan Desa Wisata yang saat ini mencapai 27 desa wisata dengan target keseluruhan sebanyak 133 desa wisata di Tabanan.
11. Tanah Bumbu
a. Fokus dan Komitmen Percepatan Pembangunan Infrastruktur
b. Peningkatan APBD dari multi sektor (bukan hanya pertambangan).
c. Pelayanan public berupa pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan.