Kabar24.com, PONTIANAK – PT Pegadaian meyakini performa penyaluran pembiayaan usaha mikro dan menengah di area Kalimantan Barat (Kalbar) pada tahun ini tetap tumbuh 15% atau lebih seperti pernah terjadi pada 2016.
Deputi Bisnis Area Pegadaian Pontianak Ade Harsono mengatakan, saat ini kinerja penyaluran program mikro sudah mencapai Rp204 miliar atau 30% dari out standing loan (OSL) atau pembiayaan untuk kesuluruhan produk yang sekarang senilai Rp680 miliar per 8 Juni 2017 lalu.
“Saya sampai akhir Juni ini masih memiliki program untuk mendorong muncul pelaku UMKM dan bagi pelaku usaha yang ingin meningkatkan bisnisnya. Masih banyak potensi pasar yang belum digarap, seperti ada masyarakat yang tidak tersentuh lembaga keuangan khususnya bank,” kata Ade kepada Bisnis, Sabtu (10/6/2017).
Menurutnya, salah satu upaya dalam memacu terus penyaluran kredit mikro maka pihaknya memberikan keuntungan bagi debitur yakni setiap peminjaman di atas Rp50 juta mendapatkan cash back sebesar 1% atau dengan wujud emas.
Ade mengatakan, ada hampir 2.000-3.000 pelaku usaha yang telah tercatat dalam program pembiayaan mikro ini sejak diluncurkan 2 tahun lalu di area kerja Pegadaian Pontianak.
Dia berharap bakal banyak lagi pelaku usaha baru yang memanfaatkan program tersebut.
Baca Juga
Struktur ekonomi Kalbar yang mengandalkan sektor perdagangan, paparnya, juga adalah alasan untuk mendorong kehadiran pelaku-pelaku UMKM baru. Apabila dibandingkan dengan provinsi lain, tambah Ade, debitur mikro dari Kalbar tertinggi se-Kalimantan.
Untuk Indonesia, jumlah hampir 3.000 peminjam itu masih kecil karena masih banyak potensi pelaku usaha yang belum tersentuh di Kalbar.
“Saya meyakini masih banyak pelaku usaha misalnya, di Kota Pontianak saja yang belum tersentuh lembaga keuangan perbankan.”
Oleh karena itu, Ade mengungkapkan Pegadaian memiliki sejumlah syarat mudah untuk pengajuan kredit berusaha seperti jaminan usaha, surat Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan surat keterangan dari kelurahan.