Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hotel di Lombok Keluhkan Rendahnya Okupansi Ramadan

Industri hotel di NTB khususnya pulau Lombok mengeluhkan rendahnya tingkat okupansi hotel selama bulan Ramadhan.
Resepsionis hotel sedang melayani calon konsumen./Ilustrasi-Bisnis-Amri Nur Rahmat
Resepsionis hotel sedang melayani calon konsumen./Ilustrasi-Bisnis-Amri Nur Rahmat

Kabar24.com, MATARAM -- Industri hotel di NTB khususnya pulau Lombok mengeluhkan rendahnya tingkat okupansi hotel selama bulan Ramadhan.

Selain itu, kegiatan lain seperti MICE juga berkurang selama bulan suci ini.

General Manager Golden Palace Hotel yang juga Ketua Asosiasi Hotel Kota Mataram Ernanda Agung mengatakan tahun ini okupansi hotel di Kota Mataram pada Januari dan Febuari dirasakan cukup rendah.

Namun kondisi tersebut mulai membaik pada periode Maret hingga Mei 2017.

"Di bulan Ramadhan ini kembli turun, karena bisnis mengurangi kegiatan dan meeting-meeting pemerintahan juga berkurang," ujar Ernanda saat dikonfirmasi Bisnis melalui telepon, Jumat (9/6/2017).

Ernanda menyebut, okupansi hotel hanya mencapai 40% per data 8 Juni 2017. Libur lebaran yang umumnya bisa mendongkrak okupansi kamar hotel diperkirakan belum bisa meningkat signifikan.

General Manager Aruna Senggigi Resort Firman Farid Latif menyatakan tingkat okupansi kama di Area Senggigi yang umumnya bisa mencapai 60%, menurun di masa Ramadhan.

"Rata-rata 60%, ngedrop di bulan puasa karena memang tempat kita ini masih baru, jadi kita untuk inboundnya belum sempat merintis pasarnya, berbeda dengan hotel-hotel lain yang sudah lama," ujar Firman

General Manager Pearl of Trawangan Resort Vicky Hanoi mengatakan, Ramadhan tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi okupansi secara umum di Gili Trawangan.

"Di tempat kami tidak ada penurunan, Ramadhan tidak terlalu berpengaruh. Masih lumayan sekitar 83% okupansinya," ujar Vicky.

Sejauh ini, Vicky mengaku masih cukup banyak ketersediaan kamar di Gili Trawangan hingga menjelang libur hari raya Idul Fitri mendatang.

Pasalnya, terjadi tren last minute booking di kalangan pelancong lantaran harga kamar pada masa tersebut tergolong mahal.

Diprediksi, akan terjadi sedikit penurunan tingkat okupansi hingga kisaran 80% sebagai efek dari tren tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu M. Faozal sebelumnya sempat optimistis bisa mendatangkan 10% target kunjungan muslim traveller dari Festival Khazanah Ramadhan yang sudah diselenggarakan sejak 25 Mei lalu.

"Kami optmistis bisa 10% dari target muslim traveller bisa datang di momen ini," ujar Faozal.

Faozal menyatakan untuk program Festival Khasanah Ramadhan yang berlangsung selama satu bulan penuh ini, dana yang disiapkan sekitar Rp1,2 miliar untuk total keseluruhan kegiatan.

Dana tersebut digunakan untuk publikasi dan persiapan properti yang digunakan selama acara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper