Kabar24.com, SAMARINDA – Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (BOS) dan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur melepas seekor orangutan bernama Romeo, di kawasan liar Samboja Lestari, Kalimantan Timur hari ini, Rabu (7/6/2017).
Kawasan yang masuk dalam program reintroduksi orangutan di Kaltim ini, sekarang ditempati hampir 30 individu orangutan. Apabila individu-individu ini berhasil beradaptasi maka dilepas lagi di hutan.
Dari keterangan pers yang diterima Bisnis, Romeo merupakan orangutan tertua di Samboja Lestari. Pada 1993, Romeo dipulangkan dari Taiwan saat berusia 6 tahun dan sejak itu direhabilitasi di Samboja.
Kawasan ini merupakan sekolah hutan sebelum dilepasliarkan di hutan. Para teknisi bisa memantau kemajuan dan adaptasi populasi hewan tersebut.
CEO Yayasan BOS Jamartin Sihite mengutarakan, Romeo cukup lama mendekam di komplek yayasan tersebut selama 24 tahun dengan ruang gerak yang terbatas akibat tidak tersedianya hutan untuk menampung orangutan yang direhabilitasi.
“Itu yang menyebabkan menumpuknya ratusan orangutan lain senasib dengan Romeo menanti kebebasan dan kami sudah mengatasi tantangan ini di hutan yang kami kelola yakni hutan Kehje Sewen,” kata Jamartin.
Baca Juga
Menurutnya, Bos masih membutuhkan jasa lingkungan dari hutan seperti air dan udara bersih dan keseimbangan iklim.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim Sunandar Trigunajasa mengharapkan, pada masa mendatang bisa dipindahkan lagi sejumlah orangutan lebih banyak lagi.
“Kita bersama bisa melihat bahwa orangutan memang ditakdirkan hidup bebas di alam namun mengingat status konservasi mereka saat ini dianggap sangat terancam punah jadi kita bersama harus meningkatkan upaya pelestarian orangutan dan habitatnya,” ucap dia.
Menurutnya, pemindahan Romeo dan orangutan lainnya berkat kerjasama BKSDA bersama organisasi mitra Bos Swiss, Bos Jerman, Bos Australia, dan The Great Projects.