Kabar24.com, JAKARTA -- Para peneliti AS percaya peretas Rusia berhasil menjebol kantor berita Qatar dan memasukkan berita palsu yang membuat negara-negara sekutu di kawasan Teluk itu bersengketa, menurut sejumlah pejabat AS.
Biro Investigasi Federal (FBI) baru-baru ini dilaporkan mengirim satu tim investigasi ke Doha untuk membantu pemerintah menyelidiki aksi peretasan tersebut, menurut pejabat Qatar dan AS sebagaimana dikutip CNN.com, Rabu (7/6/2017).
Dari data intelijen yang dikumpulkan AS terlihat bahwa para peretas Rusia berada di balik aksi tersebut sebagaimana pertama kali dilaporkan oleh pejabat Qatar dua pekan lalu, menurut sejumlah pejabat AS.
Qatar merupakan salah satu negara yang menjadi basis latihan militer AS terbesar di kawasan tersebut.
Dugaan keterlibatan intelijen Rusia itu membuat kekhawatiran AS kian meningkat. AS juga curiga kemampuan intelijen Rusia itu juga digunakan untuk mencampuri urusan kampanye pemilihan presiden AS pada 2016.
Para pejabat AS menyatakan bahwa aksi peretasan oleh Rusia itu bertujuan untuk menimbulkan permusuhan di antara sesama negara Teluk.
Baca Juga
Kendati demikian, pihak FBI dan CIA tidak mau berkomentar atas informasi itu. Sedangkan, juru bicara Kedutaan Besar Qatar di Washington menyatakan penyelidikan masih berlangsung dan hasilnya akan segera diumumkan.