Kabar24.com, MATARAM - Bawang putih menjadi salah satu komoditas pertanian di Desa Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, yang sempat menjadi komoditas unggulan.
Sayangnya, komoditas tersebut tergerus oleh munculnya komoditas agrowisata seperti stroberi dan kentang, sehingga banyak petani bawang putih yang beralih menjadi petani agrowisata.
Salah satu kendala yang dialami petani sehingga memutuskan beralih ke komoditas lain adalah terkait akses permodalan dan juga kendala paska panen dan penyimpanan.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) memberi fasilitas pembiayaan kepada para petani bawang putih agar dapat kembali membawa kejayaan bawang putih.
Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan sebagai salah satu bank pelat merah, BRI ingin terlibat langsung untuk membangkitkan kembali bawang putih salah satunya dengan membuka akses pembiayaan untuk para petani.
Berbicara di Sembalun pada Rabu (24/5/2017), dia menjelaskan BRI digandeng oleh Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian, serta Kementeraian Desa, Pembanguan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, untuk terlibat langsung membangkitkan kejayaan Sembalun sebagai sentra bawang putih.
BRI juga memberikan bantuan CSR melalui program BRI Peduli kepada para penduduk di Sembalun berupa renovasi tiga unit rumah dinas guru Sekolah Dasar Negeri 03 Sembalun Bumbung senilai total Rp280 juta.
Bank pelat merah ini juga memberikan bantuan berupa lima unit motor roda tiga untuk petani bawang putih Sembalun dengan total nilai Rp155 juta dan menyerahkan 500 paket sembako kepada para petani yang memerlukan.
Suprajarto mengatakan di Sembalun, BRI telah menyalurkan kredit kepada para petani senilai lebih dari Rp1,39 miliar. Angka tersebut diharapkan dapat bertambah seiring dengan semakin berkembangnya komoditas bawang putih di Sembalun.