Bisnis.com, LOMBOK UTARA - Terminal aspal curah resmi beroperasi di Labuhan Carik, Kabupaten Lombok Utara, Dengan beroperasinya terminal aspal curah tersebut, diharapkan bisa mempermudah kontraktor khususnya di bidang infrastruktur jalan untuk mendapatkan material aspal.
Pembangunan terminal aspal curah di NTB merupakan yang ke-13 setelah ada di Sulawesi, Kalimantan, dan Papua. Namun, di NTB ini merupakan proyek pertama yang dilakukan oleh PT Bumi Sarana Utama (Kalla Group).
Burhanudin, Direktur PT Bumi Sarana Utama, mengatakan kapasitas daya tampung terminal carik di KLU sebesar 500 metrik ton dengan masa pengerjaan selama 8 bulan dan total anggaran Rp30 miliar.
“Saya sangat bangga dengan dukungan masyarakat di Lombok Utara sehingga berjalan lancar dan sukses. Perusahaan ini hampir 100 persen memanfaatkan tenaga kerja lokal," ujar Burhan pada Senin (22/5/2017).
Sementara itu, Direktur Utama Kalla Group Fatimah Kalla mengatakan NTB telah mampu bersaing dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Pasalnya, dia melihat infrastruktur jalan yang bagus dan pembangunan pariwisatanya yang semakin pesat.
“Itulah menjadi dasar utama pertimbangan kami membangun Terminal Aspal Curah di NTB ini. Kami hadir untuk mendukung pembangunan investasi di NTB, terutama infrastruktur jalan," papar Fatimah.
Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin berharap dengan kehadiran terminal aspal curah di NTB ini, akan menjadi salah satu pendukung utama dalam memajukan investasi di NTB, terlebih terhadap rencana pembangunan Global Hub yang telah mendapatkan lampau hijau dari pemerintah pusat.
“Saya yakin jika investasi di NTB ini tinggi, akan berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja. Dengan demikian, angka pengangguran dapat kita tekan terus dan taraf kesejahteraan masyarakat meningkat," ujar Amin.
Selain berinvestasi di terminal aspal curah, pemda juga mengundang Kalla Group untuk berinvestasi di sektor lain dengan memberikan tawaran kemudahan investasi mulai dari kemudahan mengurus perizinan dan biaya investasi yang murah.
