Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pengawas Persaingan usaha (KPPU) bersama dengan Satgas Pangan, melakukan inspeksi mendadak ke rumah pemotongan hewan Ciroyom, Bandung, Jawa Barat, pada Jumat malam (19/5/2017).
Syarkawi Rauf, Ketua KPPU, menjelaskan bahwa dalam kondisi seperti ini seharusnya tidak sepatutnya ada kenaikan harga daging sapi yang signifikan.
"Kondisi surplus daging sapi sebagaimana disampaikan Kementan ini sebenarnya membuat tidak ada justifikasi bagi para pelaku usaha untuk mengeksploitasi konsumen daging sapi dengan harga yang tinggi," tuturnya dalam keterangan pers pada Sabtu (20/5/2017).
Dalam sidak antisipasi kenaikan harga daging sapi ini, turut hadir Dirjen Peternakan & Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kepala Balai Veteriner Subang, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung.
Dalam pemantauan lapangan, yang diperoleh dalam Sidak ke RPH Ciroyom Kota Bandung yang sedang dalam proses sertifikasi Pra NKV ini.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung Elly Wasliah mengungkapkan bahwa rata-rata pemotongan harian di RPH Ciroyom berkisar 64-75 ekor sapi, sedangkan di RPH Ciranjang berkisar 41-42 ekor sapi, atau total rata-rata 105-107 ekor sapi per hari dipotong dikedua RPH ini. “Akan meningkat 4 - 6 kali lipat pada Ramadhan dan jelang Idulfitri.”
Syarkawi menambahkan bila terjadi kenaikan harga daging sapi yang signifikan ditengah kondisi surplus, tindakan hukum akan segera diambil oleh KPPU serta Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri.
"KPPU dan Satgas Pangan Polri akan tindak tegas semua upaya kartel pangan, baik dari sisi UU Persaingan Usaha maupun Pidana," tutup Syarkawi.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian posisi stok daging eximpor per 18 Mei 2017 sebanyak 70.518 ton dengan terbagi, sapi siap potong 116.417 ekor atau setara dengan 23.167 ton daging, daging sapi ex impor 12.025 ton, dan daging kerbau eks-impor (Bulog): 35.326 ton.
Sementara itu, prognosa sapi lokal siap potong yang dapat diakses sampai dengan Juni 2017 adalah sebanyak 356.620 ekor atau setara dengan 62.400 ton daging. Berdasarkan ketersediaan tersebut, prognosa kebutuhan daging Mei-Juni 2017 sebesar 106.407 ton dapat terpenuhi, bahkan surplus 26.511 ton.