Bisnis.com, JAKARTA -- Rapat kreditur PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk (Cipaganti) digelar di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.
Rapat ini merupakan yang pertama kali sejak Cipaganti (debitur) diputus dalam keadaan pailit pada 2 Mei 2017.
Rapat dipimpin oleh hakim pengawas Budi Hertianto dan didampingi oleh kurator Tri Hartanto dan Dyah Kalpika Adityas.
Dalam pantauan Bisnis, kreditur separatis, konkuren dan preferen menghadiri rapat kreditur. Mereka menyuarakan keinginannya agar proses kepailitan berjalan transparan.
Kreditur meminta kurator menginfokan daftar aset yang masih dimiliki oleh debitur. Seperti diketahui, mayoritas aset debitur telah disita oleh kantor pajak selaku kreditur preferen.
Debitur mengklaim kantor pajak telah menyita armada di kantor Cipaganti yang berlokasi di Bandung, Sleman, Jambi, Surabaya, Yogyakarta, dan Denpasar.
Tagihan dari kantor pajak sendiri membengkak menjadi Rp125 miliar per April 2017. Padahal, utang pokok pajak perseroan hanya sebesar Rp51 miliar. Adapun total tagihan Cipaganti kepada para kreditur mencapai Rp245 miliar.
