Kabar24.com, BEIJING — Presiden Joko Widodo menyempatkan diri untuk mengunjungi Masjid Niujie di sela-sela kunjungan ke Beijing saat menghadiri Belt and Road Forum for International Cooperation (BRF-IC) pada 14—15 Mei 2017.
Presiden Jokowi sempat melakukan salat di masjid tersebut dan bertemu dengan Imam Masjid Niujie Ali Yang Gunjun dan Ketua Asosiasi Islam China Yang Faming.
Kepada Presiden Jokowi, Imam Ali Yang Gunjun mengatakan berdasarkan data dari Asosiasi Islam China, jumlah warga muslim di negara tersebut mencapai 23 juta umat dengan 34.000 masjid yang tersebar di seluruh China.
“Di China ada 56.000 imam dan jumlah asosiasi Islam dari tingkat ke kabupaten ke atas ada 7.000,” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa hubungan muslim Indonesia dan muslim China semakin erat terutama di bidang perdagangan. “Memperat hubungan ekonomi dan dagang kedua negara,” kata Ali.
Usai pertemuan, Presiden Jokowi mengatakan bahwa umat muslim Indonesia dan umat muslim China memiliki hubungan yang bersejarah.
“Ternyata hubungan dengan China dimulai pada abad-15 lalu ketika muslim China berdagang, mendarat di Lasem, di Palembang. Sehingga hubungan antara China dan kita itu sudah cukup lama,” kata Jokowi.
Turut mendampingi Presiden, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Duta Besar Republik Indonesia untuk RRT Soegeng Rahardjo.
Saat tiba di masjid, Presiden Jokowi menunaikan ibadah shalat Tahiyatul Masjid dan juga menyerahkan kaligrafi surat Al-Fatihah khas Mushaf Nusantara. Selain itu Presiden juga menyerahkan kopiah, dan sarung untuk mengenalkan tradisi dan kekhasan Islam Indonesia.