Bisnis.com, SEMARANG — Laju inflasi di Provinsi Jawa Tengah pada April 2017 tergolong rendah hanya mencapai 0,15%, hal itu dikarenakan bahan makanan mengalami deflasi.
Sebelumnya, pada Maret di provinsi tersebut mengalami deflasi sebesar 0,12%. Sri Herawati, Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jawa Tengah mengatakan faktor utama pendorong inflasi pada April 2017 adalah kenaikan tarif dasar listrik.
Faktor tersebut menyumbang sekitar 0,27%. Disusul kemudian komoditas bawang putih sebesar 0,11% dan angkutan udara 0,021%.
Dia melanjutkan, tingkat laju inflasi yang relatif rendah pada April terjadi karena ada beberapa komoditas bahan makanan yang mengalamai deflasi cukup tinggi seperti bawang merah sekitar 0,16%, cabai rawit 0,086%, cabai merah 0,047%, dan gula putih 0,043%.
"Pada April tidak terjadi inflasi besar yang menahaan laju inflasi itu bahan makanan karena mengalami deflasi cukup tinggi dan bobot kontribusinya paling besar," ujarnya.
Di sisi lain ke depan dia menyebut bahan makanan tidak menutup kemungkinan akan berubah menjadi pendorong inflasi yang utama. Hal ini seiring akan memasuki bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.