Kabar24.com, ALJIER--Kementerian Luar Negeri Aljazair pada Ahad (23/4) memanggil duta besar Maroko di Aljier dalam protes terhadap tuduhan Rabat bahwa Aljazair mengusir pengungsi Suriah ke Maroko.
Setelah tuduhan serius oleh Pemerintah Maroko --yang menuduh Aljazair karena memaksa pengungsi Suriah untuk secara tidak sah memasuki wilayah Maroko dari perbatasan bersama kedua negara-- Aljazair telah menyampaikan kepada duta besar Maroko bantahan tegasnya atas semua tuduhan palsu ini, demikian isi pernyataan kementerian tersebut.
"Tuduhan yang sama sekali tidak berdasar ini hanya dimaksudkan untuk membahayakan etnik Aljazair dan tradisi keramahan, yang sudah berurat-berakar," kata pernyataan itu, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi.
Pada Ahad pagi, media Maroko melaporkan 55 pengungsi Suriah dari Aljazair dibiarkan tanpa harapan di dekat perbatasan negeri tersebut dengan Aljazair.
Media Rabat menyatakan Pemerintah Maroko mencegah mereka memasuki negeri itu dan menuduh tetangganya di barat tersebut memaksa mereka memasuki Maroko.
Aljier dan Rabat telah memiliki hubungan yang tegang dan perbatasan mereka ditutup sejak 1994.
Baca Juga
Pada tahun itu, Rabat memberlakukan visa masuk untuk warga negara Aljazair sementara Maroko curiga dinas keamanan Aljazair berada di belakang serangan bom di Marrakesh.