Bisnis.com, SEMARANG—PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) cabang Tanjung Emas Semarang merevitalisasi pelabuhan Kota Tegal dengan mengeruk alur dan kolam pelabuhan serta membangun gudang penyimpanan ikan atau cold storage.
General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero) cabang Tanjung Emas Semarang Agus Hermawan mengatakan, pengerukan maupun pembangunan cold storage akan mulai dilakukan sekitar Mei dan Juni 2017.
Menurutnya pelabuhan Kota Tegal yang memang termasuk kawasan pelabuhan Semarang, sudah lama tidak dikembangkan. Dahulu pelabuhan tersebut sempat berjaya dan menjadi alternatif pelabuhan Cirebon.
“Sekarang kami ingin mengembangkan pelabuhan Tegal baik untuk terminal ikan maupun untuk pelabuhan niaga. Saya ke sana kemarin mematangkan pelaksanaan program- program infrastruktur maupun pergudangan yang ada,” katanya kepadaBisnis, saat ditemui di kantornya di kawasan pelabuhan Tanjung Emas, Selasa (11/4).
Saat ini kedalaman alur dan kolam di pelabuhan Kota Tegal berkisar 2 meter LWS hingga 3 meter LWS. Setelah dikeruk kedalamannya akan menjadi sekitar 3,5 meter LWS. Sehingga, kapal-kapal tongkang dengan ukuran panjang hingga sekitar 150 meter bisa masuk ke pelabuhan tersebut.
Pihaknya pun akan menertibkan perahu-perahu nelayan yang saat ini sering bersandar di sana supaya daya sandar pelabuhan Kota Tegal bisa optimal yaitu maksimal tiga kapal tongkang. Dia pun menyebut, saat ini ada dua tempat pelelangan ikan di sekitar pelabuhan namun belum ada gudang pnyimpanan sehingga hasil tangkapan nelayan bisa lebih awet.
Oleh karena itu, gudang yang dimiliki Pelindo di sana akan dioptimalkan sebagai cold storage. Selain membenahi pelabuhan dan pembangunan cold storage, pihaknya pun akan menyiapkan jembatan timbang. Hal ini tak terlepas adanya rencana komoditas baru yang akan dibongkar di Semarang yaitu batu split dan kayu log dengan jalur masuk melalui pelabuhan tersebut.
“Kami harus siapkan fasilitas kolamnya, tambatannya, karena saat ini dipenuhi nelayan. Kemudian alurnya supaya bisa masuk kapal-kapal niaga itu yang mengangkut batu spilt ataupun kayu log,” ujarnya.
Dia menyebut, pengerukan dan pembangunan cold storage diperkirakan akan memakan waktu sekitar delapan bulan. Adapun pembangunan cold storage saat ini dalam tahap desain dengan luas hingga 2.000 m2 .
Untuk membangun cold storage pihaknya berinvestasi sekitar Rp2 miliar sedangkan dana pengerukan yang digelontorkan sekitar Rp11 miliar hingga Rp12 miliar. Revitalisasi pelabuhan Kota Tegal pun tak terlepas dari target pendapatan yang dibidik pihaknya sebagai operator terminal ke depan.
Agus menambahkan, tahun lalu keuntungan yang didapatkan pihaknya dari pelabuhan tersebut hanya sekitar Rp50 jutaan. Setelah direvitalisasi pihaknya mengincar untung hingga Rp1 miliar per tahun untuk tahap awal.