Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Jerman menjajaki kerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), untuk mengembangkan sektor penerbangan dan antariksa di dalam negeri.
Thomas Djamaluddin, Kepala Lapan, mengatakan selama ini sudah banyak kerja sama yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan Jerman, seperti Satelit Lapan A1/Lapan-TUBsat yang dikerjakan bersama TU Berlin, dan pengembangan Pesawat LSA bersama TU Berlin-Stemme.
“Lapan memang memiliki kompetensi di bidang sains antariksa dan sains atmosfer, teknologi penerbangan dan antariksa, penginderaan jauh, serta kajian kebijakan penerbangan dan antariksa,” katanya, Rabu (12/4/2017).
Djamaluddin menuturkan, Lapan juga memiliki kompetensi dalam pengembangan Pesawat terbang N219, serta N270 yang akan dikerjakan pada 2025.
Selain itu, Lapan selama ini juga menyediakan data-data penginderaan jauh untuk titik panas, dan zona potensi penangkapan ikan yang dimanfaatkan oleh nelayan.
Menurutnya, pihaknya juga memungkinkan untuk melaksanakan kerja sama di bidang teknologi penerbangan dan antariksa dengan pihak lain, karena memiliki dasar hukum sebagai satu-satunya lembaga penyedia data penginderaan jauh.
Baca Juga
Duta Besar Jerman untuk Indonesia Svann Langguth yang menjadi perwakilan Pemerintah Jerman sendiri mengaku tertarik untuk menjajaki kerja sama dengan Lapan. Hal itu membuat pihaknya ingin mengetahui teknis lembaga tersebut dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
“Perwakilan Kedutaan Besar Jerman sangat antusias, dan banyak memberikan pertanyaan teknis, termasuk soal anggaran Lapan,” ujarnya.
Lapan sendiri menggunakan anggaran tahun jamak untuk mengembangkan Observatorium Nasional di Kupang, dan pengembangan teknologi lainnya.