Kabar24.com, JAKARTA - Ancaman, bahkan penyerangan, bukan hal baru bagi penyidik senior KPK Novel Baswedan. Ancaman datang seiring kasus besar yang ditanganinya.
Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan ihwal ancaman yang kerap diterima sepupunya, Novel Baswedan, khususnya saat sedang menangani kasus-kasus besar.
"Novel sudah lima kali mendapat ancaman. Tapi kami percaya, menegakkan kebenaran melawan korupsi itu akan berhadapan dengan tantangan," kata Anies usai menjenguk Novel di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4/2017).
Meskipun kerap mendapat ancaman, Anies meyakini hal itu tidak akan mengendorkan perlawanan Novel terhadap korupsi. Anies menyebut perjuangan Novel sama dengan perjuangan para pendahulunya.
"Kami akan meneruskan perjuangan orang tua kami. Dulu orang tua kami bertarung untuk Republik, sekarang kami bertarung menjaga Republik agar tetap bersih. Novel berada di garda terdepan untuk berhadapan dengan para koruptor," tuturnya.
Anies menyatakan, dia sekeluarga akan mendukung Novel sepenuh hati. Dia percaya Novel adalah sosok yang tangguh dan kuat serta dapat menghadapi semua tantangan dan ancaman.
Baca Juga
Anies datang ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading saat Novel sedang menjalani operasi. Menurut Anies, prosedur operasi dengan pembiusan total itu untuk membersihkan cairan kimia yang menempel di tubuh Novel seperti tangan, kulit muka, dan mata.
Anies juga menceritakan kronologis kejadian yang menimpa Novel berdasarkan penuturan teman-temannya yang ada di masjid tempat Novel hendak melaksanakan shalat Subuh.
"Tadi saya mengobrol dengan teman Novel. Saat kejadian Novel dilempar air keras dengan cangkir. Lalu dia lari ke masjid dan membasuh mukanya tetapi tetap luka. Luka paling parah mata sebelah kiri," katanya.
Novel mengalami penyiraman air keras oleh orang tidak dikenal saat hendak shalat subuh di Masjid Al-Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara.