Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Jateng Dorong Kesejahteraan Petani

Ketahanan pangan di Jawa Tengah dipastikan aman hingga tujuh bulan ke depan dengan stok beras di Bulog mencapai mencapai 257 ribu ton. Namun, tingkat kecukupan pangan tersebut seharusnya diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan petani
Petani memanen bawang merah di Dempet, Demak, Jawa Tengah, Selasa (14/3)./Antara-Aji Styawan
Petani memanen bawang merah di Dempet, Demak, Jawa Tengah, Selasa (14/3)./Antara-Aji Styawan

Bisnis.com, SEMARANG—Ketahanan pangan di Jawa Tengah dipastikan aman hingga tujuh bulan ke depan dengan stok beras di Bulog mencapai mencapai 257 ribu ton. Namun, tingkat kecukupan pangan tersebut seharusnya diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan petani.

“Hasil produksi yang melimpah itu mesti signifikan dengan nilai tukar petani dan penghasilan petani,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah seperti dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng, Rabu (29/3).

Ganjar mengatakan saat ini petani masih banyak yang berada di garis kemiskinan, terutama mereka yang memiliki lahan di bawah dua hektare. Terlebih, dengan adanya cuaca ekstrem nilai jual panen petani berkisar antara Rp2.700 – Rp3.000, di bawah harga gabah kering panen (GKP) yang ditetapkan Bulog Rp3.700.

Karenanya, rakor tersebut diharapkan dapat merumuskan solusi yang dapat dijadikan rencana aksi agar nilai tukar petani dan pendapatan petani dapat berbanding lurus dengan peningkatan ketahanan pangan di Jawa Tengah.

Untuk mengantisipasi nilai jual panen petani yang rendah tersebut, Ganjar juga sudah melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat agar dapat mengubah peraturan. Sehingga Bulog dapat membeli panen petani dengan harga GKP.

Selain itu, untuk mempertahankan lahan-lahan subur agar tidak dialihfungsikan perlu ada insentif bagi petani. Insentif tersebut dapat berupa pembebasan PBB, benih unggul gratis, penjaminan pembelian beras oleh Bulog, hingga asuransi petani untuk gagal panen.

Ganjar pun berharap, dalam rakor tersebut dihasilkan sistem yang mampu mengontrol harga, produksi, hingga proses komoditas pangan yang ada di Jawa Tengah. Sehingga kecukupan pangan dan harga dapat dikendalikan.

Ganjar berharap dengan adanya kebijakan atau politik pangan yang tepat dan dapat segera dilakukan rencana aksi, Jawa Tengah dapat menjadi percontohan dan dapat ditularkan kepada daerah-daerah lainnya. Sehingga tidak hanya kedaulatan pangan yang dapat tercapai, namun juga peningkatan kesejahteraan petani di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper