Bisnis.com, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur meminta pengelolaan Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo diserahkan dari Pelabuhan Indonesia ke Pemprov.
Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan hal ini bertujuan agar Pemprov bisa mengelola pelabuhan yang ada di Probolinggo secara penuh. “Jika Pelabuhan Tanjung Tembaga yang saat ini dikelola Pelindo bisa diserahkan ke Pemprov, maka akan terintegrasi dengan Pelabuhan Baru Probolinggo yang sudah dikelola Pemprov," ujarnya seperti dikutip dari situs resmi Pemprov Jatim, Senin (20/3/2017).
Pakde Karwo, sapaan akrabnya, menuturkan Pelabuhan Baru Probolinggo merupakan pelabuhan pertama yang pengelolaannya oleh Pemerintah daerah. Menurutnya, pelabuhan tersebut potensinya sangat bagus, karena daerah hinterland atu daerah layanan belakang pelabuhan antara Pasuruan dan Probolinggo cukup besar.
Apalagi, Pelabuhan Probolinggo memiliki dermaga yang kedalamannya hampir 16 meter. "Saat ini pergudangan dan industrial estate di daerah Probolinggo juga masih kosong. Jika bisa dikembangkan maka potensinya cukup besar," ungkapnya.
Untuk pengembangan Pelabuhan Baru Probolinggo, kata Pakde Karwo, Pemprov telah membuat masterplan jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Pembangunan tersebut juga sudah direncanakan bekerjasama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), menggunakan konsep corporate bond.
“Dalam perencanaan pembangunan Pelabuhan Probolonggo ini kami tidak menggunakan kerjasama antara pemerintah dengan pemerintah, karena kepentingannya akan bersifat politis. Oleh sebab itu pihak swasta atau perusahaan dilibatkan dan konsepnya corporate bond," katanya.
Selain itu, Pemprov juga berencana mengembangkan Kapal RoRo (roll on / roll off) untuk penyeberangan penumpang di Lintas Paciran. Ro-Ro tersebut nantinya diharapkan mampu melayani penyeberangan ke Kalimantan Selatan, Kalimantan Selatan, dan Makasar.