Kabar24.com, DEPOK - Setiap ulama, apalagi pemimpin ormas Islam terbesar di dunia, niscaya memiliki kekuatan khusus dalam menjalankan kepemimpinannya, begitu juga dengan KH. Hasyim Muzadi.
Imam Besar Istiqlal KH Nasaruddin Umar menceritakan betapa almarhum KH Hasyim Muzadi memiliki kekuatan khusus semasa hidupnya.
Hal itu disampaikan KH Nasaruddin Umar yang memiliki kedekatan dengan almarhum KH Hasyim Muzadi semasa dalam satu kepengurusan di PBNU maupun dalam berkehidupan sosial.
"Saya ketika menyaksikan beliau waktu sama-sama pengurus NU, kita seringkali duduk bareng menyelesaikan konflik antarumat agama lain. Anehnya kok diselesaikan di NU," kisah Nasaruddin di rumah duka, kompleks Pondok Pesantren Al-Hikam Kukusan Beji, Depok, Kamis (16/3/2017).
KH. Nasaruddin masih ingat betul ada beberapa kelompok agama yang bertikai dan internal kelompok tersebut tidak bisa menyelesaikan permasalahannya. Namun, ketika permasalahannya dibawa ke PBNU yang juga turut campur tangan KH. Hasyim, persoalan tersebut selesai.
Ia mengisahkan saat dirinya menelpon KH. Hasyim, yang kebetulan sedang memberikan ceramah agama, telepon tersebut masih diterima.
Baca Juga
"Sebentar ya saya masih berikan ceramah nanti saya telepon balik. Padahal kan sebenarnya kalau sedang ceramah tidak usah diangkat," tutur dia.
KH. Nasaruddin yang pernah menjadi Wakil Menteri Agama periode 2011-2014 mengutarakan bahwa kepergian KH. Hasyim Muzadi terlalu cepat. Dia menilai bangsa Indonesia masih membutuhkan sosok dan sentuhan-sentuhan almarhum.
"Beliau seorang pekerja serius tapi santai, artinya sebesar apa pun persoalan yang kita hadapi, begitu disentuh oleh Pak Kiai (Hasyim), itu langsung mudah dengan kekuatan humornya itu. Yang tegang jadi santai, yang besar jadi kecil," kata dia.
Dalam pandangan Imam Besar Istiqlal, KH. Hasyim ialah seseorang yang bisa mengkombinasikan diri sebagai guru bangsa sekaligus guru umat, pendidik, mubaligh, politisi, dan yang paling penting kiai.
KH Nasaruddin menjelaskan ajaran KH Hasyim Muzadi yang paling membekas ialah tentang Islam sebagai agama yang menjadi rahmat bagi seluruh alam.
"Yang paling dominan dipasarkan di mana-mana adalah Islam rahmatan lil alamin. Artinya Islam yang moderat, Islam Nusantara, Islam berkeindonesiaan. Islam tidak boleh jadi berbagai ancaman tapi harus jadi rahmat seluruh manusia," kata dia.
Hasyim Muzadi yang merupakan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 19 Januari 2015 wafat pada Kamis (16/3) pukul 6.15 WIB di Malang, Jawa Timur. Mantan Ketua Umum PBNU tersebut lahir di Bangilan, Tuban, 8 Agustus 1944 dan wafat pada usia 72 tahun.