Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemilu Belanda: Peluang Wilders Berkuasa Tidak Mudah

Beberapa jajak pendapat memperkirakan Partai untuk Kebebasan (PVV) pimpinan Geert Wilders akan menjadi partai terbesar walau tetap tidak bisa meraih mayoritas di parlemen.
Presiden Joko Widodo (kiri) berjalan bersama Perdana Menteri Kerajaan Belanda Mark Rutte saat kunjungan kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/11)./REUTERS-Darren Whiteside
Presiden Joko Widodo (kiri) berjalan bersama Perdana Menteri Kerajaan Belanda Mark Rutte saat kunjungan kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/11)./REUTERS-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa jajak pendapat memperkirakan Partai untuk Kebebasan (PVV) pimpinan Geert Wilders akan menjadi partai terbesar walau tetap tidak bisa meraih mayoritas di parlemen.

Perkiraan terbanyak adalah mereka bisa meraih sekitar 35 kursi pada pemilu yang akan dilaksanakan pada Rabu (15/3/2017). Dengan demikian partai itu memerlukan koalisi dengan partai lain untuk bisa memerintah. Namun hampir dipastikan PVV yang dipimpin tokoh anti-Islam tersebut tidak akan mendapat rekan koalisi.

"Ada kemungkinan memang partai Wilders meraih suara terbesar di Belanda. Namun, tidak mungkin dia masuk koalisi pemerintah karnea hampir semua partai sudah menyatakan tidak mau bekerja sama dengan Wilders,"ujar Sam Pormes, mantan anggota Majelis Tinggi parlemen Belanda yang keturunan Indonesia.

Pormes memperkirakan koalisi pemerintah saat ini akan kembali memerintah dengan pucuk pimpinan ada di tangan Partai Kebebasan dan Demokrasi (VVD). VVD kini dipimpin oleh Perdana Menteri Mark Rutte.

"Berdasarkan jajak pendapat, diperkirakan pemerintahan koalisi Belanda mendatang akan diperintah oleh, sedikitnya, koalisi lima partai," ujarnya.

Akan tetapi, meski Wilders kelak tidak jadi memerintah, sebenarnya dia sudah 'menyebarkan' pengaruhnya ke politik Belanda dengan ideologi anti pendatang yang selama ini didengung-dengungkannya.

PM Mark Rutte, misalnya, pernah menyatakan agar para pendatang yang tidak bisa menyesuaikan diri meninggalkan Belanda.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar nasional Algemeen Dagblad, Januari lalu dia antara lain menyindir beberapa orang yang menolak untuk bersalaman dengan perempuan.

Hal itu bisa menjadi salah satu petunjuk bahwa 'kartu Wilders' ternyata juga digunakan partai-partai utama yang khawatir pemilihnya beralih ke PVV.

"Jadi pengaruh Wilders cukup besar," ujar Pormes sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Senin (13/3/2017). Partai Buruh, misalnya, mengatakan pengungsi tidak usah masuk lagi meski hal itu belum pernah mereka nyatakan ke publik.

Bagaimanapun masih ditunggu apakah pemerintah mendatang kelak akan menerapkan kebijakan antipendatang. "Ini ungkapan-ungkapan politik dalam kemasan baru. Orang tidak terlampau resah bahwa Wilders akan berkuasa,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper