Kabar24.com, JAKARTA - Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, bahwa kunjungan Raja Salman bin Abdul Aziz dari Arab Saudi ke Indonesia pada Maret mendatang tidak saja memberi dampak ekonomi, tapi juga akan mampu mengubah paradigma hubungan kedua negara.
“Sedikit banyak itu bisa terjadi, ketika Indonesia terlalu ke Barat dan ke Timur. Kedatangan Raja Salman ini tentu menjadi angin segar bahwa Indonesia tidak terjebak ke Amerika Serikat dan China saja, tetapi perhatian juga ke Arab Saudi,” ujar Fahri di Gedung DPR, Jumat (24/2/2017).
Menurutnya, hubungan Arab Saudi dengan Indonesia jauh dari hubungan yang kering hanya sebatas soal investasi tapi juga ada hubungan spritualitasnya. Setiap hari umat Islam di Indonesia melaksanakan salat menghadap Mekkah, belum lagi yang melaksaakan haji, umrah sehingga posisi Arab Saudi sangat penting, ujar Fahri.
“Selain itu kedatangan Raja Salman akan memberi nuansa baru yang diharapkan mampu mengubah citra Indonesia selama ini. Selama ini Indonesia terkesan lebih dekat ke Barat maupun Timur,” ujarnya.
Hanya saja Fahri berharap Presiden Jokowi mampu mengelola peluang peningkatan investasi pemerintah maupun pihak swasta negara itu dengan kehadiran raja Arab tersebut. Artinya, bagaimana pemerintah bisa memberikan layanan yang baik bagi masuknya investasi dari negara timur Tengah tersebut.
“Semakin banyak investor menanamkan uangnya di Indonesia, maka beban fiskal yang selama ini dirasakan pemerintah Jokowi akan jauh berkurang,” ujarnya.
Fahri menambahkan, bahwa Raja Salman akan membawa investasi sekitar Rp300 triliun. Dengan demikian Indonesia diharapkan mampu memberi kenyamanan kepada investor.
Sementara itu, Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mengatakan, bahwa kehadiran Raja Salman juga bisa membawa manfaat diplomasi budaya dan agama untuk mempromosikan Islam moderat dan rahmat bagi perdamaian dunia.
"Hal ini bermanfaat juga bagi solidaritas dan kemajuan negara-negara muslim. Sekaligus diplomasi politik untuk perkuat posisi tawar Indonesia, khususnya dalam isu tenaga kerja, kuota dan pelayanan haji," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel