Bisnis.com, JAKARTA Bank Sentral Meksiko tengah menghadapi keputusan sulit untuk mengatasi keseimbangan inflasi di tengah situasi perekonomian yang lesu.
Dikutip dari Reuters, Selasa (12/21/2017), Deputi Gubernur Bank Sentral Alejandro Diaz de Leon mengungkapkan efek perekonomian yang melambat dan bahaya inflasi lantaran tekanan regional.
“Kami tengah berada di kawasan kompleks,” katanya.
Diaz de Leon mengungkapkan risiko inflasi tinggi berasal dari pelemahan mata uang peso serta merangkaknya harga bahan bakar minyak. Keduanya mengancam pertumbuhan ekonomi Meksiko ke depan sebagai imbas kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Meksiko.
Sejak pengukuhan Trump sebagai Presiden AS menggantikan Obama, perekonomian Meksiko terombang-ambing. Bahkan, nilai tukar peso terus melemah sejak Trump naik ke tampuk kekuasaan secara resmi pada Januari lalu.