Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kunjungan Presiden Jokowi ke Australia: IA-CEPA Didorong Tuntas Tahun Ini

Pemerintah akan membawa berbagai isu investasi dan perdagangan dalam kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Australia pada akhir bulan ini.
Pemandangan kota Melbourne, Australia/conference.aifs.gov.au
Pemandangan kota Melbourne, Australia/conference.aifs.gov.au

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah akan membawa berbagai isu investasi dan perdagangan dalam kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Australia pada akhir bulan ini.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong mengungkapkan pihaknya memiliki prioritas untuk mendorong agar Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) bisa dituntaskan tahun ini.

“Dari sisi saya, kami akan mendorong perjanjian perdagangan, komprehensif, yang sedang diteruskan oleh menteri perdagangan. Itu kalau bisa harus rampung tahun ini,” kata Thomas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (10/2/2017).

Dia menambahkan, untuk sisi investasi, Pemerintah fokus menjajaki minat dan menarik penanaman modal dari Australia di sektor jasa, khususnya pariwisata, industri kreatif serta jasa keuangan.

Dia menambahkan Indonesia akan berusaha membuka kerja sama pariwisata dengan Australia. “Sebab Australia sangat jago [mengelola] pariwisata. Mereka sekarang lagi menikmati tourism boom yang gila-gilaan. Jadi keahlian mereka bisa kita manfaatkan, seperti kerja sama perhotelan,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, Indonesia telah mulai merintis kerja sama di sektor-sektor tersebut dengan salah satunya melakukan business matching antara Melbourne Fashion Week dengan Jakarta Fashion Week.

Adapun untuk jasa keuangan, Indonesia akan melakukan studi pada lembaga-lembaga keuangan Australia yang dikenal ahli dalam melakukan sekuritisasi aset-aset infrastruktur dan menjualnya kepada investor.

“Indonesia mau fokus ke sektor abad 21. Jadi sektor jasa, termasuk pariwisata. Kita mau keluar dari paradigma lalu, seperti selalu berantem soal sapi. Kalau bisa kita mau inovatif, kita membuka sektor baru,” ungkap mantan Menteri Perdagangan ini. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper