Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILGUB DKI 2017: Tigas Paslon Berdebat Soal Narkoba

Debat jilid tiga Pilkada DKI Jakarta sesi kedua mulai panas saat moderator debat Alfito Deannova mempertanyakan soal pemberantasan narkoba kepada setiap pasangan calon.
Warga menonton debat calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta. /Antara
Warga menonton debat calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Debat jilid tiga Pilkada DKI Jakarta sesi kedua mulai panas saat moderator debat Alfito Deannova mempertanyakan soal pemberantasan narkoba kepada setiap pasangan calon.

Pada sesi ini, masing-masing pasangan diperbolehkan menanggapi pernyataan dari pasangan lain. Penyebaran narkoba memiliki jaringan kuat dan dikendalikan di penjara.

Pasangan Anies-Sandi mengatakan narkoba terdapat dua aspek yakni sisi supply dan demand. Pertama kata dia, dengan membuat warga Jakarta memiliki lingkungn aman dari narkoba.

Pihaknya akan mengaktifkan kembali kegiatan RW siaga yang lebih luas bukan hanya fokus pada aspek kesehatan tetapi mempermainkan peran lingkungan, pendidikan, olahraga termasuk pendidikan narkoba.

"Kami sudah bicarakan bahaya narkoba sejak debat narkoba," ujar Anies.

Dia berjanji jika menang pasangannya akan membuat perda hukuman ekstra yang melakukan peredaran narkoba di Jakarta. Jika memiliki ketahanan narkoba, kata dia, maka akan bisa ditekan.

Sementara itu, Pasangan Agus-Sylvi mengatakann program rehabilitasi narkoba dinilai tidak berhasil. Pihaknya akan menvcatat per hari ada 500.000 penyalahgunaan narkoba. "Jakarta ini sudah darurat narkoba," kata Sylvi.

Yang penting, kata dia, pendidikan agama harus ditingkatkan. Dengan demikian pihaknya akan bergerak terus ke masyarakat dari RT RW sehingga bisa menekan narkoba.

Sementara Agus mengatakan rehabilitasi harus dilakukan secara bersama-sama yakni mulai dari keluarga dan pemerintah.

"Mereka harus memiliki keterampilan sehingga mereka bisa kembali ke masyarakat dan bermafaat untuk masyarakat lain," katanya.

Sementara itu, Pasangan Ahok-Djarot menuturkan kekerasan terhadap anak dinilai cukup tinggi di Jakarta seiring banyaknya anak-anak yang mengkonsumi narkoba.

Djarot menuturkan pihaknya akan memperhatikan individu, lingkungan dan proses mudahnya mendapatkan narkoba di Jakarta. "Kami bangun komunitas warganya agar mereka bisa berintekraksi yang bisa dimulai dari individu dan lingkungannya," katanya.

Dia juga akan tegas secara hukum untuk menindak penyalahgunaan narkoba. "Dan seluruh rumah sakit kita bisa lakukan layanan rehab dan tes urin termasuk di rumah sakit kecamatan," paparnya.

Dia menuturkan memang terdapat peradaran narkoba di sejumlah tempat hiburan di Jakarta. Namun pihaknya tegas akan menutup tempat hiburan yang menjual narkoba setelah dua kali peringatan dilayangkan.

Tanggapan Masing-Masing Calon

Agus menanggapi langkah mencegah dan membasmi narkoba dari Jakarta dari kedua pasangan calon dengan cara sosialisasi, pendidikan formal dan informal.

Namun, Agus berjanji akan tegas berantas narkoba dari Jakarta bagi bandar dan pengedar. "Kami ingin mereka yang menjadi korban direhab dan pengedar dan bandar dihukum setegasnya," katanya.

Bahkan, pihkanya berharap terdapat CCTV di setiap sudut untuk memantau peredaran narkoba di Jakarta.

Sementara itu, Ahok menanggapi pernyataan Agus. Pihaknya sadar betul untuk terus berupaya mencegah bahaya narkoba. Dia mengatakan di Jakarta selama ini anak-anak banyak mengkonsumi narkoba hingga seks bebas.

"Maka kami memulainya dengan tim pendampingan. Minimal butuh tiga tahun untuk pendampingan dengan olahraga agar anak-anak berrestasi," paparnya.

Pasangan Anies-Sandi menanggapi kedua pasangan dengan menyatakan alasan narkoba di Jakarta adalah soal kemiskinan. "Kita melihat permasalahnnya adalah kesejahteraan dan pendidikan," kata Sandi.

Dia menuturkan salah satu programnya yakni mengembangkan wirausaha ke masyarakat akan menjadi salah satu solusi untuk menekan angka peredaran narkoba karena dinilai akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Khoer
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper