Bisnis.com, MATARAM -- Optimisme konsumen di Nusa Tenggara Barat akan membaiknya kondisi ekonoi tergambar dari nilai Indeks Tendensi Konsumen pada triwulan IV/2016 sebesar 103,16. Walaupun kondisi ekonomi konsumen triwulan IV/2016 lebih rendah dari triwulan III/2016, namun secara umum konsumen mengaku bahwa perekonomian konsumen lebih baik.
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) merupakan indeks komposit persepsi rumah tangga mengenai kondisi ekonomi konsumen dan perilaku konsumsinya berkaitan dengan situasi perekonomian pada triwulan berjalan.
Meningkatnya kondisi ekonomi konsumen ini di dasari oleh meningkatnya pendapatan konsumen pada triwulan IV/2016 dibandingkan dengan pendapatan masyarakat pada triwulan sebelumnya dengan indeks pendapatan sebesar 104,89.
Inflasi atau kenaikan harga yang terjadi pada triwulan IV/2016 relatif tidak banyak mempengaruhi total pengeluaran konsumsi rumah tangga dan persepsi ini dicerminkan oleh Indeks Pengaruh Inflasi terhadap total pengeluaran rumah tangga yang bernilai 100,66.
Selain kedua indikator di atas, ITK juga dipengaruhi oleh volume konsumsi barang dan jasa. Sejalan dengan pendapatan yang meningkat, konsumen juga berpendapat bahwa volume konsumsi barang dan jasa pada triwulan IV/2016 (indeks 102,22) meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
"Jika dilihat menurut komponen konsumsi, indeks untuk pembelian bahan makanan, makanan jadi, pulsa hp, pendidikan, transportasi, dan perawatan tubuh cukup tinggi dengan nilai masing-masing di atas 100," ujar Endang Tri Wahyuningsih selaku Kepala BPS NTB di Mataram, Senin (6/2/2017).
Endang memaparkan hal tersebut berkaitan dengan banyaknya perayaan pada triwulan IV/2016 yaitu tahun baru Islam, Maulid Nabi, Natal, dan Tahun Baru. Apalagi bagi masyarakat NTB, perayaan Maulid Nabi merupakan fenomena tersendiri yang mendasari meningkatnya konsumsi bahan makanan masyarakat.
Adapun konsumsi terhadap hiburan dan transportasi justru mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Hal ini disinyalir karena tingginya intensitas hujan yang yang mengakibatkan berkurangnya animo masyarakat akan hiburan dan bepergian (transportasi).