Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Uber Mundur dari Dewan Penasihat Ekonomi Trump

Kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait imigrasi membuat CEO Uber Technologies Inc. Travis Kalanick memutuskan untuk mundur dari tim Dewan Penasihat Ekonomi.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menunjukkan perintah eksekutif yang menurut dia menjadi permulaan pembangunan kembali militer Amerika Serikat dengan membangun rencana untuk pesawat, kapal, sumber daya dan peralatan baru untuk para tentara setelah menandatanganinya, di Pentagon, Washington, Jumat (27/1/2017)./Reuters
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menunjukkan perintah eksekutif yang menurut dia menjadi permulaan pembangunan kembali militer Amerika Serikat dengan membangun rencana untuk pesawat, kapal, sumber daya dan peralatan baru untuk para tentara setelah menandatanganinya, di Pentagon, Washington, Jumat (27/1/2017)./Reuters

Kabar24.com, SAN FRANCISCO — Kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait imigrasi membuat CEO Uber Technologies Inc. Travis Kalanick memutuskan untuk mundur dari tim Dewan Penasihat Ekonomi.

Juru bicara Uber, Chelesea Kohler mengklarifikasi kabar tersebut.

Menurutnya, sikap Kalanick itu menyusul banyaknya tekanan dari para aktivis dan karyawan Uber yang menentang kebijakan Trump terkait imigrasi. Sebagian besar dari pengemudi Uber merupakan imigran.

Di sosial media, para netizen pun melakukan kampanye penolakan terhadap Uber dengan menghapus aplikasi tersebut dan memilih Lyft Inc, saingan Uber.

Uber bahkan telah mengirim pesan pada pengguna bahwa saham mereka akan diberikan pada pengemudi yang terimbas larangan. Kalanick sudah bicara pada Trump soal perintah eksekutif itu dan dampaknya pada komunitasnya. Hingga akhirnya ia mengatakan tidak akan bergabung dengan dewan ekonomi Trump.

“Ada banyak cara yang akan kita lanjutkan untuk membela perubahan yang adil dalam imigrasi, namun bertahan di dewan itu malah menjadi penghalang,” tulis Kalanick.

Sikap Kalanick yang memutuskan mundur itu tak mendapat respons dari Pemerintah AS. Gedung Putih tidak memberikan komentar setelah Kalanick mundur.

Seperti diketahui, kelompok penasihat bisnis yang ditinggalkan CEO Uber itu berisi sejumlah CEO perusahaan besar. Seperti General Motors Co, Walt Disney, Blackstone Group, Wal-Mart Store, Tesla Motors, PepsiCo hingga Boston Consulting Group.

Perusahaan-perusahaan besar Silicon Valey seperti Microsoft, Google, Apple, dan Amazon telah terang-terangan menolak perintah eksekutif Trump. Mereka mengatakan perusahaan besar Silicon Valey bergantung pada pekerja imigran seluruh dunia. Amazon dan Expedia bahkan ikut mengajukan dokumen tuntutan ke pengadilan untuk menentang perintah eksekutif tersebut.

Hengkangnya Kalanick menandai hubungan yang pelik dari para eksekutif Lembah Silikon yang ingin berbaik-baik dengan pemerintahan Trump demi kemudahan bisnis, namun disulitkan oleh kebijakan imigrasi Trump mengingat pekerja dan pasar mereka merambah di mana-mana termasuk di tujuh negara Muslim yang warganya dilarang masuk ke AS oleh Trump.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper