Bisnis.com, MEXICO CITY—Di tengah kampanye untuk memboikot perusahaan-perusahaan AS di Meksiko, Starbucks berupaya mempertahankan bisnisnya di negara Amerika Tengah itu.
Jaringan kedai kopi besar itu menyatakan telah menanamkan jutaan dolar AS dan menciptakan lebih dari 7.000 lapangan kerja di Meksiko. Starbucks juga menegaskan bisnisnya di negara itu dimiliki oleh pengusaha Meksiko.
Reuters melaporkan, Sabtu (28/1/2017), pernyataan itu dikeluarkan usai ramainya kampanye di media sosial terkait perintah Presiden AS Donald Trump itu membangun tembok di perbatasan kedua negara dan berjanji bahwa Meksiko akan membayarnya.
Dalam pernyataan resmi, Starbucks mengatakan operator lokal mereka yaitu Alsea mempunyai 560 gerai di seluruh negeri dengan nilai investasi sebesar 5 miliar peso atau sekitar US$239 juta. Starbucks Meksiko juga menjual kopi Arabica yang dipanen di bagian selatan negeri.
Kampanye di media sosial itu menggunakan tagar #AdiosStarbucks dan menjadi trending topic di Twitter pekan ini. Boikot untuk tidak membeli produk AS lainnya seperti McDonald’s, Walmart, dan Coca-Cola juga bermunculan di media sosial.
Awal bulan ini, Gubernur Negara Bagian Campeche Alejandro Moreno menyatakan pemerintahan daerahnya tidak akan lagi membeli mobil dari Ford. Dia juga meminta rekan-rekannya untuk melakukan hal yang sama menyusul dibatalkannya rencana investasi perusahaan AS itu secara tiba-tiba di Meksiko.
“Sudah waktunya bagi warga Meksiko untuk menunjukkan kekuatan kita,” ujar Moreno.