Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasukan Libya Temukan 90 Mayat di Tempat Serangan udara AS

Pasukan Libya menemukan sekitar 90 mayat petempur, yang terbunuh di tempat serangan udara Amerika Serikat baru-baru ini di dekat bekas markas IS di Sirte, kata mereka dalam pernyataan pada Kamis (26/1/2017).
Libya-perang-Ilustrasi-Reuters.jpg
Libya-perang-Ilustrasi-Reuters.jpg

Bisnis.com, TRIPOLI -  Pasukan Libya menemukan sekitar 90 mayat petempur, yang terbunuh di tempat serangan udara Amerika Serikat baru-baru ini di dekat bekas markas IS di Sirte, kata mereka dalam pernyataan pada Kamis (26/1/2017).

Pasukan itu mengunggah foto persembunyian di gurun, yang ditutupi pasir dan rumput serta mengatakan tempat itu digunakan untuk pelatihan. Peluru, sabuk bunuh diri dan jebakan ditemukan di tempat tersebut, kata pernyataan itu.

Mereka juga mengatakan menangkap dua tersangka milisi dan menewaskan empat orang, yang menolak menyerah. Pasukan itu dipimpin brigade dari Kota Misrata dan mengusir IS dari Sirte dalam perang hampir tujuh bulan dan berakhir pada Desember.

Pejabat Amerika Serikat mengatakan lebih dari 80 gerilyawan, beberapa di antaranya yang merencanakan serangan di Eropa, tewas pada pekan lalu ketika pesawat pembom B-2 melakukan serangan di sarang di sekitar 45 km bagian barat daya Sirte.

Mereka mengatakan serangan itu ditujukan untuk milisi yang melarikan diri dari Sirte. Pasukan pimpinan Misrata mengatakan sebagian besar yang ditemukan di tempat serangan tidak termasuk di antara mereka yang melarikan diri dari Sirte.

Pernyataan pasukan itu tidak memberikan rincian kewarganegaraan milisi tersebut atau asal mereka.

Foto diunggah menunjukkan tempat penampungan di gurun yang ditutupi dengan kanvas atau plastik terpal dan ranting pohon, dan terowongan atau lubang tempat persembunyian. Ada juga foto-foto dari beberapa mayat, kendaraan yang terbakar, senjata dan telepon satelit.

Pernyataan itu mengatakan sekitar 70 mayat telah ditemukan di salah satu tempat dan 20 mayat di tempat lain. Tidak jelas seberapa jauh terpisah dua tempat itu.

Kekalahan IS di Sirte menyebabkan kelompok itu tidak memiliki wilayah kekuasaa di Libya, meskipun ada beberapa bagian lain dari negara itu.

Pejabat keamanan Libya dan Barat sejak lama memperingatkan bahwa beberapa petempur melarikan diri dari Sirte sebelum pertempuran atau selama tahap awal pertempuran. Pemimpin IS mengatakan berniat berkumpul kembali di luar Sirte.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/REUTERS

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper