Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI CHINA: Pertumbuhan PDB China Hampir Setara Total PDB Indonesia

Meskipun laju pertumbuhan PDB China berada pada level paling rendah sejak 1990, angka pertumbuhannya masih hampir setara dengan total PDB Indonesia dan lebih besar dibanding Belanda, Turki, Swiss, dan Arab Saudi.
Ekonomi China./.Reuters
Ekonomi China./.Reuters

Kabar24.com, JAKARTA – Meskipun laju pertumbuhan PDB China berada pada level paling rendah sejak 1990, angka pertumbuhannya masih hampir setara dengan total PDB Indonesia dan lebih besar dibanding Belanda, Turki, Swiss, dan Arab Saudi.

Dengan kata lain, peningkatan ekonomi yang ditorekhan China sepanjang 2016 lalu masih setara dengan produk domestik bruto (PDB) dari negara G-20.

Berdasarkan perhitungan Bloomberg yang didapat dari statistik Bank Dunia data pemerintah China pekan lalu, PDB China meningkat 5,5 triliun yuan tahun lalu, atau setara dengan US$823 miliar ke US$10,8 triliun di tahun 2016.

Kinerja PDBini dapat terlihat dari provinsi-provinsi di China, seperti provinsi Hebel, yang menjadi garis depan rencana pemerintah China untuk menggabungkan pabrik baja dan batubara yang memiliki kelebihan kapasitas. Ekonomi di provinsi in imeningkat 6,8% terlepas dari banyaknya pabrik yang ditutup di provinsi ini.

Besarnya skala ekonomi China tersebut menjadi pengingat dari risiko jika Presiden AS Donald Trump mengejar kebijakan yang mengarah ke perang dagang dengan negara perdagangan terbesar di dunia ini, yang juga merupakan negara penyumbang terbesar pertumbuhan global.

Sejak pelantikannya pada Jumat pekan lalu, Trump telah melayangkan beberapa kritik mengenai ekonomi dan diplomatik terhadap China.

China menghindari hard landing yang terjadi di tahun 2016 setelah tingkat konsumsi meningkat dan kinerja sektor jasa terus melebihi sektor manufaktur. Ekonomi China tumbuh 6,7% yang berarti masih dalam kisaran target pemerintah sebesar 6,5% hingga 7,0%.

Yang pasti, pertumbuhan yang relatif kuat ini akan datang bersamaan dengan lonjakan tingkat utang yang dilatarbelakangi oleh stimulus pemerintah secara besar-besaran.

Jumlah utang cenderung meningkat menjadi 264% dari PDB, menurut data Bloomberg Intelligence, dengan banyak pinjaman diberikan selama dekade terakhir, yang tentu saja memicu kekhawatiran analis dan Dana Moneter Internasional

Selain itu, ekonomi China juga tidak terlepas dari masalah seperti sentimen terhadap mata uang yuan masih lemah. Terlebih, jika Trump merealisasikan janjinya pada pengenaan bea impor yang besar dari China ke AS, ekonom mengatakan ketegangan perdagangan dapat memicu kejutan pertumbuhan yang besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper