Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Antraks di DIY Telah Ditangani

Sejumlah 16 kasus Antraks kulit di wilayah Kulonprogo, Provinsi DI Yogyakarta telah mampu dikendalikan dan tidak ada kasus baru yang ditemukan.nn
Foto mikroskopis bakteri Bacillus anthracis/Reuters-CDC
Foto mikroskopis bakteri Bacillus anthracis/Reuters-CDC

Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah 16 kasus Antraks kulit di wilayah Kulonprogo, Provinsi DI Yogyakarta telah mampu dikendalikan dan tidak ada kasus baru yang ditemukan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Oscar Primadi. Pengendalian Antraks dilakukan tidak hanya dari sektor kesehatan, tapi juga bersama-sama dengan sektor peternakan karena kesehatan hewan berada di bagian hulunya.

"Pemahaman dan kesadaran masyarakat perlu digugah bahwa ancaman penyakit bersumber binatang (zoonosis) dapat menyerang hewan ternak mamalia, bahkan membawa risiko terhadap manusia itu sendiri," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers pada Rabu, (25/1/2017).

Hingga saat ini, pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah, baik sektor kesehatan maupun peternakan dan kesehatan hewan terus melaksanakan dan pengendalian Antraks secara intensif, terintegrasi dan berkelanjutan.

Berbagai upaya telah dilakukan, antara lain Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo telah melakukan upaya mulai dari penemuan kasus dan penanganan penderita, pemeriksaan laboratorium, pelacakan dan pengendalian faktor risiko penularan. 

Selain itu, dinas terkait juga telah melakukan pelatihan atau update knowledge di Puskesmas Girimulyo 2, penanganan limbah medis, sosialisasi kepada Camat, Kepala Desa dan Kepala Dusun, serta cross notification kepada Dinkes Kabupaten Purworejo.

Dinas Kesehatan Provinsi Yogyakarta telah memfasilitasi pertemuan update knowledge bagi klinisi di seluruh Puskesmas Kulonprogo dan dokter praktek swasta, dan memberikan bahan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) berupa leaflet mengenai penyakit Antraks untuk Puskesmas dan Masyarakat.

Kementerian Kesehatan melakukan verifikasi kasus Antrkas yang telah diinvestigasi oleh tim investigasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo dan memastikan tidak ada kasus tambahan pada manusia. Selain itu Kemenkes telah berperan memberikan bahan KIE kepada Dinkes Kabupaten Kulonprogo, serta pemeriksaan laboratorium terhadap sampel spesimen kasus oleh Laboratorium Balitbangkes Kemenkes.

Kementerian Pertanian khususnya Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan telah melakukan pengobatan antibiotika terhadap ternak-ternak di lokasi ditemukan penderita Antraks kulit dan juga terhadap ternak yang berada dalam satu kandang dengan hewan mati, penyemprotan desinfektan di lokasi hewan mati, pemotongan, serta tempat penguburan ternak/kotoran ternak untuk mematikan kuman bakteri yang ada di tanah.

Di samping penyemprotan, vaksinasi juga dilakukan pada hewan di daerah diketemukan kasus Antraks dan desa sekitarnya, pemusnahan sisa daging yang berasal dari hewan tertular yang masih disimpan, serta penyuluhan dan sosialisasi melalui komunikasi informasi dan edukasi (KIE) kepada semua perangkat desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper