Kabar24.com, SURABAYA - Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya tahun ini berencana menambah unit mobil pemadam dan membuat sedikitnya 11 titik sumur baru guna mengantisipasi penanganan kebakaran.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Surabaya, Chandra Oratmangun mengatakan pembuatan sumur baru tersebut akan bekerja sama Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
“Sumber sumur untuk kebakaran yang kita miliki saat ini ada 300 titik yang aktif, tapi ada juga yang sudah tidak aktif itu peninggalan zaman Belanda dulu,” katanya dalam jumpa pers, Selasa (24/1/2017).
Dia mengatakan setiap tahun Dinas Damkar melakukan berbagai inovasi penanganan dan pencegahan kebakaran. Selain gencar melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran, Dinas Damkar Surabaya juga merecanakan penambahan unit mobil pemadam yang ditargetkan menjadi 72 unit pada 2021 sesuai dengan jumlah ideal untuk menjangkau 31 kecamatan yang ada.
“Saat ini total unit mobil pemadam yang ada masih 55 unit, dan kami juga sudah punya mobil skylift untuk menjangkau pemadam api di gedung yang tinggi sekitar 11 lantai ,” jelasnya.
Berdasarkan catatan dari sisi kinerja respon time, Dinas Damkar Surabaya mengklaim telah mampu mencapai 99% atau di bawah 15 menit bahkan pernah di bawah 10% tiba di lokasi setelah tim menerima berita kebakaran. Menurut standar pemadam kebakaran internasional respon time yang tepat adalah 15 menit.
Sedangkan jumlah kasus kebakaran yang terjadi di Surabaya pada 2016 mengalami penurunan hingga 50%. Tercatat pada 2015 ada sebanyak 608 kejadian, pada 2016 jumlah kasus kebakaran pun turun menjadi 300 kejadian yang kebanyakan disebabkan oleh arus pendek. Pada Januari 2017 ini tercatat sudah ada 17 kejadian yang dilaporkan.
“Jumlah kasus kebakaran ini bisa kami tekan karena kami memang gencar melakukan sosiasliasi, dan pendidikan mulai dengan diklat melatih masyarakat dalam menangai kebakaran dan penyuluhan ke pasar-pasar dan rumah padat penduduk. Walaupun musim hujan kita harus tetap waspada,” ujarnya.
Kabid Operasional Dinas Damkar Surabaya, Bambang Vistadi menambahkan selain itu, sebagai upaya kesiapsiagaan, pihaknya sudah memiliki 20 pos PMK, yang terdiri dari 5 UPTD dan 15 pos pembantu, serta ada pos tambahan yang didirikan di Balai Pemuda mengingat kawasan tersebut memiliki banyak obyek vital yang harus siaga pemadam kebakaran.
“Dari pengalaman kami, kendala yang kami hadapai saat memadamkan api adalah adanya portal, gapura, bahkan parkir mobil di pinggir jalan tapi tidak beraturan sehingga mobil pemadam harus bermanuver saat masuk gang, di tambah lagi penonton yang berjubel membuat kami susah masuk,” ungkapnya.