Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengunjung Video Porno Meningkat

2016 menjadi tahun yang sibuk bagi dunia pornografi. Hanya dari satu website saja, tidak kurang dari 91,9 miliar video ditonton orang di seluruh dunia.
Video Porno/Antara
Video Porno/Antara

Kabar24.com, JAKARTA--2016 menjadi tahun yang sibuk bagi dunia pornografi. Hanya dari satu website saja, tidak kurang dari 91,9 miliar video ditonton orang di seluruh dunia. Ini artinya, jika dirata-ratakan setiap manusia—dari bayi hingga lansia— di muka bumi menyaksikan setidaknya 12,5 video mesum sepanjang tahun lalu.

Pornhub merupakan situs video porno terbesar di jagat. Ia kini bertengger di peringkat ke-52 di Alexa skala global, dengan anggota terdaftar hingga 8 juta akun. Situs ini pertama kali diluncurkan pada 2007 di Montreal, Kanada. Tiga tahun kemudian Pornhub diakuisisi oleh Mind Geek, konglomerasi IT global yang juga memiliki sejumlah situs porno lainnya.

Sejak 2013, penyedia video panas ini rutin merilis figur jasa pornografi global. Pornhub memang bukan lembaga riset, tapi data yang dibeberkannya rasanya bisa membuat kita geleng-geleng kepala. Jika tidak percaya, tengok saja laporan terbarunya soal review video porno sepanjang tahun 2016.

Penggemar tayangan panas memang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah video yang ditonton misalnya, melonjak dari 87,8 milar di 2015 menjadi 91,9 miliar di 2016. Video sebanyak itu menghabiskan bandwidth sebesar 3.110 petabyte atau sekitar 3,1 miliar gigabyte.

Mudahnya, jika miliaran data tersebut disimpan ke dalam flashdisk, maka dibutuhkan 194 juta perangkat berkapasitas 16 GB untuk menampungnya. “Flashdisk sebanyak ini jika dijajarkan akan mencapai 11.000 kilometer,” tulis manajemen Pornhub dalam riset resminya belum lama ini.

Waktu yang dihabiskan penduduk dunia untuk menonton video porno di Pornhub juga mencengangkan. Jika digabungkan seluruhnya, ada tayangan berdurasi 5.246 abad yang telah disaksikan oleh para pemuja erotisme sepanjang tahun lalu. Lebih dari setengah juta tahun untuk menonton adegan seksual, bisakah anda membayangkannya?

Jangan lupakan juga, animo itu hanya direkam dari satu situs saja. Padahal, penyedia video ‘biru’ di dunia maya jumlahnya nyaris sulit dihitung.

Pornhub juga merilis 20 negara teratas yang menyumbang pengunjung terbanyak. Daftarnya nyaris tidak banyak berubah dari tahun ke tahun. Pengunjung asal Amerika Serikat mendominasi selama empat tahun terakhir. Mengekor di urutan selanjutnya ada pengunjung dari Inggris Raya, Kanada, India, dan Jepang.

Kabar baiknya, Indonesia tidak termasuk dalam 20 besar pengunjung situs Pornhub dalam empat tahun terakhir.

Ladang menggiurkan

Sensualitas terbukti telah menjadi ladang bisnis yang menggiurkan. Sebuah riset yang  dirilis oleh Family Safe Mediamenyebutkan pangsa pasarnya mencapai US$97 miliar di seluruh dunia. Adapun di Amerika  Serikat, nilai bisnisnya masih menjadi perdebatan. Lembaga riset Forrester pernah menyebutkan angkanya sebesar US$10 miliar. Namun, Forbes memperkirakan nilainya tidak lebih dari USS$3,8 miliar.

Salah satu sosok yang meraup untung besar dari bisnis panas ini adalah Fabian Thyleman. Thylemen sering disebut sebagai ‘King of Porn’ karena melahirkan Manwin, perusahaan raksasa Eropa yang memayungi situs-situs panas seperti Youporn, My Dirty Hobby, dan tentu saja Ponhub. Manwin akhirnya  berganti nama menjadi MindGeek setelah pria asal Jerman tersebut menjualnya pada 2013.

Independent pernah menyebut Thyleman meraup  US$100 juta per tahun dari kerajaan bisnis pornonya tersebut.

Lantas bagaimana dengan bisnis pornografi di Indonesia?

Kalau anda mengetikkan alamat URL Pornhub atau situs dewasa lainnya menggunakan jaringan internet lokal, kemungkinan besar situs-situs tersebut tidak bisa dibuka. Kementerian Komunikasi dan Informatika memang rajin memblokir situs bermuatan konten negatif seperti Pornhub. Tahun lalu saja tidak kurang dari 800.000 situs telah diblokir pemerintah.

“Sekitar 90% situs yang kita blokir karena mengandung konten pornografi,” ujar Samual A. Pangerapan, Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, pekan lalu.

Kendati demikian, akses terhadap situs semacam itu bukan sepenuhnya mustahil. Penggemar konten dewasa selalu memiliki cara memuaskan dahaganya. Triknya juga sangat mudah. Peramban seperti Google Chrome atau MozzilaFirefox bahkan menyediakan ekstensi tambahan gratis untuk bisa mengakses situs-situs yang diblokir Kemkominfo. Memasangnya semudah meng-install aplikasi dari Playstore.

Di Indonesia, kue bisnis pornografi tidak hanya didominasi oleh situs-situs global seperti Pornhub atau Xhamster. Seorang Sumber Bisnis yang enggan disebutkan namanya mengaku memiliki beberapa situs dewasa yang menyediakan materi berupa video, foto syur, dan cerita sensual. Selain situs dewasa, ia juga mengelola situs-situs penyedia film bajakan. Tidak heran jika pemblokiran sudah biasa dihadapinya.

Solusi yang diambilnya juga cukup sederhana. Ia hanya membuat situs bayangan atau mirror. Dengan demikian, situs yang dikelolanya tersebut bisa lolos dari pemblokiran Kemkominfo.

“Kalau dari sisi bisnis justru lebih banyak untung dari situs film bajakan daripada situs porno,” ujarnya kepada Bisnis.

Ia mengaku bisa mendapatkan hampir Rp40 juta per bulan dari iklan di situs film bajakan. Namun, untuk situs porno jumlahnya tidak sampai 1/10-nya. “Situs bokep [porno] enggak menghasilkan uang. Itu buat lucu-lucuan aja,” katanya sambal tertawa.

Sumber Bisnis tersebut menceritakan ada banyak pesaing di sektor jasa ini. Baik akun-akun porno di media sosial hingga forum-forum dewasa lokal yang sudah lebih dulu aktif. Lewat forum-forum di dunia maya inilah para pemuja sensualitas berkumpul dan saling berbagi.

Situs dan forum dewasa ini nyaris tak tersentuh. Meskipun pemerintah berkali-kali menggaungkan jargon internet positif, para penyedia jasa akan selalu puny acara menyapa penggemarnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper