Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI REGIONAL: Penduduk Miskin di Banten Turun Tipis

Jumlah penduduk miskin di Provinsi Banten tercatat turun tipis menjadi 657.740 jiwa (5,36%) pada September 2016 dari Maret 2016 sebanyak 658.110 jiwa (5,42%).
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, TANGERANG—Jumlah penduduk miskin di Provinsi Banten tercatat turun tipis menjadi 657.740 jiwa (5,36%) pada September 2016 dari Maret 2016 sebanyak 658.110 jiwa (5,42%).

Pada periode yang sama, tingkat jumlah penduduk miskin masih terkonsentrasi di pedesaan dengan tingkat kemiskinan 7,32%, dan sisanya berada di perkotaan sebesar 4,49%.

“Penurunan angka kemiskinan karena adanya peningkatan kemampuan penduduk dalam memenuhi konsumsinnya, meskipungaris kemiskinan naik 1,47% menjadi Rp373.365 per kapita per bulan,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes Soebeno, mengutip keterangan resminya, Rabu (4/1/2017).

Selain itu, inflasi umum Maret-September 2016 hanya 0,92%, atau lebih rendah daripada inflasi umum periode yang sama 2015 juga menjadi penyebab penurunan jumlah penduduk miskin di Banten.

Pertumbuhan ekonomi Banten pada kuartal III/2016 hingga 5,35% dan peningkatan upah riil buruh tani sebesar 2,44% dinilainya menjadi faktor pendukung lainnya dibalik penurunan jumlah penduduk miskin di provinsi ini.

Berdasarkan data yang dirilis BPS Banten, peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan lebih besar dibandingkan komoditas bukan makanan. Jika dirinci, kontribusi makanan terhadap garis makanan mencapai 70,29%, dan selebihnya merupakan sumbangsih komoditas bukan makanan.

Selang periode Maret 2011-September 2016, angka kemiskinan cenderung menunjukkan penurunan meski beberapa kali terjadi fluktuasi. Pada Maret 2013 dan September 2013 misalnya, tren penurunan angka kemiskinan tidak berlaku akibat terpengaruh dampak global yang diikuti dengan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) pada Juli 2013.

Sebaliknya pada Maret 2014, angka kemiskinan di Banten justru menunjukkan penurunan tajam menjadi 5,36%. Angka ini juga sulit bertahan karena angka kemiskinan kembali naik pada periode selanjutnya.

Kendati demikian, sejak Maret 2015 angka kemiskinan konsisten menunjukkan penurunan hingga mencapai 5,35% pada September tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper