Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HNSI Batang Salurkan Bantuan Bagi Korban Gelombang Pasang

Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Batang memberikan bantuan bahan kebutuhan pokok kepada keluarga korban gelombang pasang yang terjadi di Kabupaten Batang pekan lalu.
Nelayan tradisonal/Reuters-Darren Whiteside
Nelayan tradisonal/Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, BATANG— Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Batang memberikan bantuan bahan kebutuhan pokok kepada keluarga korban gelombang pasang yang terjadi di Kabupaten Batang pekan lalu.

Bantuan berupa beras dan mie instan diserahkan terimakan kepada enam Kepala Keluarga (KK) di Dukuh Pasirsari, Kelurahan Karangasem Utara Kabupaten Batang pada Minggu (25/12). Pengurus HNSI Batang datang didampingi tokoh nelayan setempat, Karbukti, secara simbolis menyerahkan bantuan kepada Ahmad Cahyulin, warga setempat.

Sebagaimana diketahui, sebanyak enam rumah di Dukuh Pasirsari, Kelurahan Karangasem Utara, Batang yang berlokasi di tepi pantai, dihantam gelombang pasang Laut Jawa, hingga roboh pada pekan lalu. Dalam musibah tersebut tidak terjadi korban jiwa.

Ketua HNSI Batang Teguh Tarmujo, mengatakan pemberian bantuan tidak hanya dinilai dari besaran materi yang disumbangkan. Namun hal itu dilakukan sebagai bentuk empati kepada para korban yang sehari-harinya berprofesi sebagai nelayan.

“Kami mohon bantuan ini dapat diterima dengan baik. Jangan dilihat dari nilai. Semoga ini dapat meringankan beban para korban,” paparnya, Minggu.

 Dalam kesempatan itu, Ketua RT 04 Dukuh Pasirsari, Ahmad Cahyulin, berterimakasih atas kepedulian pengurus HNSI Batang. Dia menambahkan, bantuan yang dia terima sangat bermakna bagi keluarga yang tertimpa musibah.

Cahyulin menjelaskan bantuan juga datang dari pihak Kelurahan Karangasem Utara dan PMI Batang berupa sembako, dan perkumpulan nelayan non HNSI, telah memberikan sejumlah uang dan beras.

Adapun, enam rumah yang roboh saat ini sebagian sudah diperbaiki sementara secara gotong royong oleh warga setempat.

“Untuk membangun kembali rumah yang ambruk, agar layak huni, membutuhkan beaya yang tidak sedikit,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper