Kabar24.com, KAIRO - Mesir menyampaikan reaksi keras atas insiden penembakan Dubes Rusia di Turki.
Kementerian Luar Negeri Mesir pada Senin (19/12) waktu setempat mengutuk pembunuhan Duta Besar Rusia untuk Turki Andrei Karlov di Ibu Kota Turki, Ankara.
Pada Senin pagi, seorang perwira polisi Turki yang sedang tidak bertugas menembak dan menewaskan Karlov dalam satu acara pameran.
Di dalam siaran pers, Kementerian Luar Negeri Mesir mendesak semua negara konvensi internasional agar menyediakan perlindungan bagi misi diplomatik, terutama di tengah ancaman teror yang berlangsung.
Kementerian tersebut menyampaikan belasungkawa kepada Rusia dan rakyatnya, dan menyampaikan dukungan Mesir untuk Moskow dalam perangnya melawan terorisme.
Harian Yeni Safak, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Selasa (20/12/2016), mengatakan di jejaringnya bahwa pembunuh itu, yang bernama Mevlut Mert Altintas, adalah anggota Satuan Polisi Anti-Huru-Hara Ankara. Ia belakangan tewas dalam baku-tembak dengan polisi.
Karlov, yang telah bertugas di Turki sejak 2013, ditembak di punggung saat ia sedang berpidato dalam satu pameran lukisan di Ibu Kota Turki, kata Kedutaan Besar Rusia.
Serangan tersebut terjadi sehari sebelum menteri luar negeri Rusia, Turki dan Iran bertemu di Moskow untuk pembicaraan mengenai Suriah.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov belakangan menjelaskan bahwa pertemuan itu direncanakan diselenggarakan pada Selasa sebagaimana direncanakan.