Kabar24.com, JAKARTA -- Ketua DPR Setya Novanto berharap pemerintah Indonesia tidak mengendurkan sikap untuk mendorong proses perdamaian di Suriah.
Menurutnya, mediasi harus dilakukan, baik oleh PBB maupun Rusia, Turki, AS dan Iran. Apalagi setelah terjadi penembakan terhadap Andrei Karlov, Duta Besar Rusia untuk Turki, saat menghadiri pameran foto di Ankara, Turki.
"Kita sisihkan kepentingan kekuasaan, jauh di bawah kepentingan kemanusiaan," ujar Novanto dalam keterangan tertulis, Selasa (20/12/2016).
Menurut Novanto, Rusia dan Turki adalah dua kekuatan yang terlanjur masuk dalam wilayah konflik. Berbagai upaya diplomasi yang berlangsung beberapa hari belakangan ini setelah kejadian Aleppo Timur, sangat disayangkan harus dicederai dengan penembakan Andrei Karlov.
Selain itu Novanto juga mengajak masyarakat agar tidak memandang persoalan ini sebagai persoalan dalam negeri Suriah semata atau persoalan kepentingan semenanjung Arab dan kepentingan-kepentingan asing di luarnya.
Persoalan ini perlu dilihat sebagai persoalan kemanusiaan. "Siapapun itu, apapun ras, suku dan agamanya, nyawa manusia tidak bisa ditawar," kata Setya.
Dia menambahkan bangsa Indonesia sepatutnya menyampaikan rasa duka mendalam atas meninggalnya Andrei Karlov.