Kabar24.com, MANADO - Musibah banjir di Manado, Sulawesi Utara, menghanyutkan seorang anak.
Korban banjir di Manado, Sulawesi Utara bertambah satu orang, seorang anak perempuan bernama Kezia Senggele, 7, warga Sumompo, Tuminting hanyut di sungai Sumompo, Jumat (16/12/2016) pagi sekitar pukul 08.00 Wita.
"Kezia hanyut saat berada di tepi sungai yang airnya mengalir deras karena hujan yang turun lama semalam," kata satgas bencana BPBD Manado, Lee Bawole, di sela-sela pencarian, di Sumompo.
Lee mengatakan, berdasarkan penuturan para saksi di sekitar lokasi kejadian, korban sedang berada berjalan-jalan di tepi sungai yang lebarnya hanya sekitar 3,5 meter tersebut dan tiba-tiba terjatuh ke sungai langsung terbawa air.
Warga sekitar yang melihat, kata Bawole, langsung melakukan pencarian dan melaporkan kehilangan tersebut ke posko bencana, sehingga tim dari satgas bencana bersama tagana langsung ke lokasi melakukan pencarian.
"Sampai sekarang kami masih melakukan pencarian dan berharap kiranya bisa segera menemukan korban, semoga masih bisa diselamatkan, karena peristiwanya baru terjadi," katanya.
Dia mengatakan, sudah mengimbau warga sekitar untuk mengawasi anak-anak supaya menjauhi area sungai maupun perbukitan rawan longsor, sehingga tidak akan menjadi korban hanyut atau tertimbun.
"Orang tua harus mengawasi anak-anak dengan ketat, jangan sampai dibiarkan keluar, jangan mendekati sungai, menjauh sementara dari wilayah rawan longsor, atau pohon-pohon yang mudah patah, sedapatnya hindarkan diri dari bencana," katanya.
Hingga pukul 09.45 Wita, pencarian masih dilakukan tim dari BPBD, Tagana, RAPI, TNI dan Polisi di lokasi kejadian, bersama warga sekitar yang melihat korban terjatuh ke sungai.
Hingga Jumat (16/12/2016) pagi, korban banjir dan tanah longsor di Manado sudah menjadi empat orang, dua tertimbun tanah longsor, dua hanyut di sungai, yakni Miltan Abdulah, Gio Abdulah, Idrus Mangantar dan Kezia Senggele.