Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo: Demokrasi Bukan Seperti Bebek, Perbedaan Hal Wajar

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan perbedaan pendapat merupakan hal wajar dalam negara demokrasi.
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum DPP Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto (kanan) memberikan keterangan pers seusai melakukan pertemuan di teras belakang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/11/20176)./Antara
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum DPP Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto (kanan) memberikan keterangan pers seusai melakukan pertemuan di teras belakang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/11/20176)./Antara

Kabar24.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan perbedaan pendapat merupakan hal wajar dalam negara demokrasi.
 
Menurutnya, pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo tetap membutuhkan kritik, sehingga partainya akan mengkritisi kebijakan pemerintah yang dinilai kurang berkenan.
 
“Pak Jokowi tidak takut dengan kritik. Beliau tidak pernah minta kita untuk membeo, demokrasi yang modern bukan bebek, itu salah dan beliau terbuka,” tegas Prabowo di teras Istana Merdeka, Kamis (17/11/2016).
 
Namun, Prabowo menegaskan bahwa kritik yang diberikan oleh pemerintah adalah yang bersifat membangun, bukan untuk memecah belah bangsa.

"Budaya bangsa menyelesaikan masalah dengan musyawarah kekeluargaan, kita tidak mau perpecahan. Kalau perbedaan boleh," ujarnya.

Adapun, dia menyatakan posisi partainya selalu siap memberikan masukan jika dibutuhkan oleh Presiden. Salah satunya, dia memberikan komitmen untuk meredakan persoalan sosial politik di tanah air.

"Saya tidak akan malu-malu mengatakan untuk terus meredakan ketegangan. Ini kewajiban sebagai pimpinan parpol dan organisasi. Saya akan selalu menganjurkan kesejukan. Ini bukan hanya untuk menghadapi [rencana demo] tanggal 25 November, atau tanggal-tanggal lain. Saya selalu menganjurkan jangan gaduh, jangan gontok-gontokan," jelasnya.

Menurut Prabowo, jika ada persoalan bisa diselesaikan secara musyawarah dan tidak mengambil cara ribut apalagi kekerasan.

"Budaya kita bukan seperti itu. Setiap saat ada ketegangan. Kita butuh kesejukan, agar ekonomi nggak susah. Kita harus bahu-membahu," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper