Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILPRES AS 2016: China Berharap Presiden Baru AS Kooperatif

China berharap siapa pun yang akan memimpin Amerika Serikat (AS) mendatang, akan lebih kooperatif untuk membangun hubungan bilateral dan keamanan serta kemakmuran di kawasan.
Presiden ke-45 Amerika Serikat Donald Trump menyapa para pendukungnya, di Manhattan, New York, Rabu (9/11)./REUTERS-Mike Segar
Presiden ke-45 Amerika Serikat Donald Trump menyapa para pendukungnya, di Manhattan, New York, Rabu (9/11)./REUTERS-Mike Segar

Bisnis.com, BEIJING -  China berharap siapa pun yang akan memimpin Amerika Serikat (AS) mendatang, akan lebih kooperatif untuk membangun hubungan bilateral dan keamanan serta kemakmuran di kawasan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China dalam jumpa wartawan di Beijing, Rabu (9/11/2016) mengatakan "Tiongkok masih menunggu hasil final pemilihan umum AS. Dan tidak akan mengomentari hasil sementara yang sedang berlangsung,".

Ia menegaskan Tiongkok berharap siapa pun yang terpilih sebagai Presiden AS, dapat meningkatkan hubungan serta kerja sama yang semakin baik antara China dan AS.

"Selama Ini hubungan antara China dan AS, termasuk dalam kerja sama ekonomi, perdagangan, telah berjalan sangat baik. Kedua negara telah memiliki konsensus, mekanisme, serta kerangka kerja sama yang baik," tutur Lu Kang.

Terkait itu, Presiden AS terpilih diharapkan dapat lebih meningkatkan hubungan serta kerja sama yang ada hingga tidak saja menghasilkan keuntungan bagi kedua negara, tetapi juga bagi perdamaian serta kemakmuran masyarakat global, katanya menekankan.

"China berharap, pemerintah baru AS mendatang dapat semakin membangun perdamaian dan kemakmuran bersama China termasuk di Semenanjung Korea dan kawasan secara umum," kata Lu Kang menambahkan.

Dari New York dikabarkan calon presiden Amerika Serikat Donald Trump di ambang kemenangan untuk menjadi presiden ke-45 Amerika Serikat.

Perhitungan terakhir dari proyeksi sejumlah lembaga menunjukkan bahwa taipan real estat itu hanya membutuhkan 16 electoral votes lagi untuk mencapai angka 270 yang dibutuhkan.

Aroma kemenangan Trump sudah mulai tercium setelah dia secara mengejutkan berhasil menghancurkan benteng pertahanan Blue Firewall Hillary Clinton.

Negara bagian Wisconsin menjadi saksi bisu hasil spektakuler Trump yang tampil lebih baik dari prediksi pengamat politik dan lembaga survei.

Kekalahan di Wisconsin menjadikan jalan Hillary yang saat ini memiliki 215 electoral votes hampir dipastikan tertutup untuk menjadi presiden wanita pertama AS.

Di awal perhitungan suara, mantan Menteri Luar Negeri ini juga menderita kekalahan di sejumlah swing state krusial, seperti Florida, Ohio, Iowa, dan Carolina Utara.

Kekalahan ini membuat Hillary tidak mempunyai pilihan selain harus menyapu bersih lima negara bagian benteng pertahanannya, yaitu Pennsylvania, Michigan, Wisconsin, Colorado, dan Virginia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/REUTERS
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper