Kabar24.com, BERLIN - Uni Eropa nampaknya sedang berpikir keras untuk bisa menandingi sekaligus menghadapi ancaman militer Rusia.
Menteri pertahanan Jerman, Senin, mengatakan Uni Eropa (UE) sebaiknya memodernisasi militer berikut perangkat pertahanan dan keamanannya dengan mencontoh langkah Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) demi menandingi aktivitas Rusia.
Prancis, Jerman, Italia dan Spanyol mendesak dibentuknya kebijakan pertahanan bersama di Eropa, khususnya setelah Inggris keluar dari blok itu. Aksi Inggris menandai sejarah perpecahan terbesar UE sejak berdiri pada 1990-an.
"Kita telah melihat modernisasi NATO dalam tiga tahun terakhir demi menandingi aktivitas Kremlin," kata Ursula von der Leyen dalam konferensi keamanan yang digelar partai konservatif, "Christian Democrats".
"Kebijakan semacam itu tepat dan penting dilakukan, saya meyakini kita harus mengalokasi energi untuk modernisasi sistem pertahanan dan keamanan Eropa," katanya.
Von der Leyen tertarik membahas peningkatan aktivitas militer Rusia sebagaimana Amerika Serikat dan Inggris. Ia mengatakan, modernisasi wajib dijalankan, "mengingat militer UE tidak dapat berkompetisi melawan dua lembaga sekaligus, sebaliknya pasukan harus saling bekerja sama."
Ia mencontohkan, UE memiliki misi jelas bekerja sama dengan Afrika untuk mengendalikan laju pengungsi agar tak menyebrangi Laut Mediterania.
Namun, masalah itu dianggap sebagai urusan NATO.
"Saya mengamati UE punya misi besar yang dapat berhasil jika kita bekerja sama dengan negara Afrika," kata von der Leyen.
"Akan tetapi kita harus mengelola sumber daya terkait melibatkan partisipasi militer dan warga, serta menawarkan aksi gabungan negara Eropa".
Dalam surat bersamanya, Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol mengatakan, UE harus dapat menanggulangi krisis eksternal tanpa bantuan AS.
Usulan modernisasi itu meliputi peningkatan anggaran militer, kerja sama pengelolaan aset seperti helikopter dan pesawat mata-mata (drone), perluasan jangkauan misi perdamaian, dan penguatan pertahanan terhadap peretas asing.
NATO terutama AS sebelumnya telah mendesak UE untuk meningkatkan anggaran militernya serta menjamin kekuatan sektor pertahanannya.
Menteri pertahanan negara anggota UE rencananya akan bertemu di Brussels minggu depan sebelum mempresentasikan strategi yang lebih rinci dalam temu puncak pimpinan UE, Desember.
Von der Leyen telah cukup lama mendorong penguatan militer Jerman, meliputi proses seleksi masuk lebih ketat dan peningkatan kapasitas prajurit.
Seperti diberitakan Antara, Selasa (8/11/2016), ia mengatakan bulan lalu, Jerman siap memainkan peran lebih besar dalam kerja sama militer UE.