Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta warga masyarakat agar tidak melakukan pengrusakan dan pemaksaan kehendak dalam aksi demonstrasi 4 November 2016.
Berbicara seusai Peringatan Hari Menabung Internasional di JCC, Senin (31/10/2016), Kepala Negara mengatakan akan menjamin hak setiap warga untuk menyampaikan pendapat melalui demonstrasi. Namun, lanjutnya, demonstrasi harus tetap mengutamakan ketertiban umum
“Demonstrasi ini adalah hak setiap warga, silakan, boleh, boleh saja demonstrasi. Tapi yang penting jangan memaksakan kehendak, atau yang merusak. Ini yang tidak boleh,” kata Presiden.
Dia menyatakan telah sudah memerintahkan kepada aparat untuk bersiaga dan menjaga dan melakukan tugasnya dengan profesional. Adapun, dia membantah pada tanggal ketika demonstrasi itu dirinya akan pergi ke Australia. “[Saya] di Indonesia, di Indonesia,” tutur mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Presiden juga mengingatkan agar pengguna sosial media memperhatikan peraturan perundangan, batas-batas dan etika yang berlaku.
“Saya sampaikan, demonstrasi adalah hak berdemokrasi. Berbicara di media sosial juga demokrasi, tapi ada batas-batasnya, ada etikanya, ada sopan santunnya di situ. Hati-hati. Juga ada undang-undangnya yang mengatur itu. Hati-hati,” ujarnya.