Kabar24.com, DENPASAR--Nasib 271 orang tenaga operator Jaminan Kesehatan Bali Mandara atau JKBM yang sebelumnya meminta kejelasan status, akhirnya terjawab karena beberapa akan direkrut SKPD Pemprov Bali.
Kadis Kesehatan Bali Ketut Suarjaya memaparkan pihaknya akan menyeleksi pekerja kontrak tersebut untuk melihat integritas dan disiplin mereka sebelum direkrut.
"Sudah dianggarkan di APBD Induk senilai Rp8 miliar untuk seleksi. Rencana yang ada di kabupaten kota juga akan disebar ke kabupaten dan kota terkait," jelasnya, Jumat (28/10/2016).
Sebelumnya, I Gede Eka Desyanto, salah seorang tenaga operator JKBM, menuturkan ada sekitar 271 orang yang kontrak kerjanya selesai akhir tahun ini, dan kini nasibnya menunggu kepastian apakah akan direkrut oleh pemda atau direkrut ke rumah sakit milik pemprov Bali. Mereka memohon kejelasan status seiring rencana integrasi jaminan kesehatan daerah ke jaminan kesehatan nasional atau JKN mulai Januari 2017.
Menurut Suarjaya, selain 271 orang tersebut, 17 orang tenaga akuntansi JKBM sudah disarankan untuk direkrut oleh SKPD, karena merupakan tenaga siap pakai dan punya dedikasi tinggi. Beberapa di antaranya disarankan direkrut ke RS Bali Mandara.
Selain itu, ada sebanyak 64 orang tenaga verifikator JKBM yang juga akan diseleksi untuk ditempatkan di RSJ Bangli, RS Bali Mandara. Keputusan tersebut diambil oleh Dinas Kesehatan selaku pengelola program JKBM agar pekerja tersebut mendapatkan tempat untuk bekerja.
Tenaga Operator Jaminan Kesehatan Bali Ditampung SKPD
Nasib 271 orang tenaga operator Jaminan Kesehatan Bali Mandara atau JKBM yang sebelumnya meminta kejelasan status, akhirnya terjawab karena beberapa akan direkrut SKPD Pemprov Bali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Feri Kristianto
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium