Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simak, Ini Penyebab Indonesia Dilanda Hujan Ekstrem

Kepala Sub Bidang Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko mengatakan, sebagian besar wilayah Indonesia mulai mengalami peningkatan curah hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi. Perkiraan ini terjadi hingga akhir Oktober ini.
Hujan/Istimewa
Hujan/Istimewa

Kabar24.com, JAKARTA - Kepala Sub Bidang Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika  (BMKG) Hary Tirto Djatmiko mengatakan, sebagian besar wilayah Indonesia mulai mengalami peningkatan curah hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi. Perkiraan ini terjadi hingga akhir Oktober ini.

Wilayah yang akan terdampak atas tingginya curah hujan di antaranya, Aceh, Sumatera Utara, Pesisir Barat Sumatera, Bengkulu bagian Selatan, Jawa bagian selatan dari Banten sampai Jawa Tengah, Jawa Barat bagian Selatan. Terdampak pula di Kalimantan Barat bagian barat dan timur, Sulawesi bagian tengah, dan sebagian besar Papua.

“Dengan potensi curah hujan tinggi pada periode bulanan, maka indikasi potensi hujan lebat yang berskala harian dapat dimungkinkan akan meningkatkan bencana hidrometeorologi,” kata Hary dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/10/2016).

Adapun hujan sangat deras atau ekstrem yang terjadi tiga hari belakangan di beberapa wilayah di Indonesia merupakan bentuk umpan balik yang signifikan akibat pelepasan dari tarikan massa udara badai tropis Sarika’dan Haima.

Hary menuturkan, salah satu penyebab hujan sangat deras atau ekstrem terjadi karena suplai uap air yang direpresentasikan oleh kondisi suhu muka laut yang hangat dan panas, yakni berada pada anomali positif antara 0,5–2,0 derajat Celcius. Ini membuat pembentukan dan pertumbuhan awan hujan masih tinggi di sebagian besar perairan Indonesia.

“Terutama di perairan sekitar Jawa hingga Nusa Tenggara, Sulawesi bagian Selatan, dan perairan Utara Maluku dan Papua,” kata Hary.

Saat yang bersamaan juga terjadi anomali suhu permukaan laut di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera Selatan dan Jawa yang lebih tinggi dibandingkan Samudera Hindia sebelah timur Afrika.

Hujan Lebat

Fenomena ini dikenal dengan istilah Indian Ocean Dipole Mode (fenomena dipole mode negative) yang berimplikasi pada terdorongnya massa uap air menuju ke Indonesia bagian barat yang menjadi tambahan suplai uap air dalam pembentukan dan pertumbuhan awan hujan.

Hujan lebat beberapa hari terakhir juga terjadi akibat aliran massa udara basah yang dikenal dengan istilah Madden Jullian Oscillation (MJO). Aliran ini berada di sekitar Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera dan maritim kontinen Indonesia dan terindikasi memberikan kontribusi pada peningkatan curah hujan di Indonesia bagian Barat dan Tengah.

Faktor lain terjadi karena pusat tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah barat daya Sumatera bagian selatan yang berimplikasi adanya daerah pertemuan, perlambatan dan belokan angin di sekitar wilayah Sumatera bagian selatan dan Jawa. Akibatnya, kondisi atmosfer menjadi tidak stabil.

 “Sehingga meningkatkan potensi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang,” ujar Hary.

Kemudian, tingkat kandungan air di atmosfer terutama di Indonesia bagian Barat dan Tengah sangat basah yang direpresentasikan oleh kelembapan udara yang tinggi. Akibatnya, kondisi atmosfer menjadi tidak stabil sehingga meningkatkan potensi hujan lebat.

“Untuk itu masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang dan jalan licin,” kata Hary.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper