Bisnis.com, DEPOK - Kepala Kantor Imigrasi Depok Dudi Iskandar menerapkan sistem online berbasis foto terhadap pemohon paspor sebagai langkah memberantas praktik pungutan liar.
"Setiap pemohon paspor akan didata kemudian difoto sehingga datanya akurat dan tidak bisa diwakilkan orang lain," ujarnya, Senin (17/10/2016).
Menurutnya, penerapan sistem tersebut dinilai efektif dan mampu menghilangkan praktik pungutan liar dan calo yang biasa bergentayangan.
Selain itu, kata dia, antrian pembuatan paspor telah ditetapkan menggunakan nomor urut dan diberitahu melalui pesan short messages service (SMS). "Jadi si pemohon paspor pas proses pembuatan harus sesuai dengan yang difoto oleh petugas," paparnya.
Dia menambahkan apabila terdapat oknum percaloan atau pungutan liar, maka masyarakat bisa melaporkan langsung untuk kemudian ditindak tegas oleh jajaran. Dia menuturkan Imigrasi Depok berkomitmen memberikan layanan terbaik pada masyarakat dengan cara seunik dan sehumanis mungkin.
Hari ini, kata dia, seluruh jajaran diwajibkan menggunakan pakaian adat daerah sebagai rasa empati pelayanan pembuatan paspor yang juga serentak dilakukan di imigrasi lain. Selain mengenakan pakaian adat, jajaran petugas Imigrasi Depok juga menggelar panggung kecil guna menghibur para pemohon paspor yang datang.
"Kami ingin tampilkan rasa nasionalis kami menggunakan adat daerah. Alhamdulillah masyarakat yang datang menyukai, bahkan banyak yang minta foto bersama petugas," katanya.