Kabar24.com, MATARAM – Masih ada 44 orang pendaki Gunung Rinjani yang masih belum diketahui keberadaannya paska erupsi Gunung Barujari pada 27 September 2016 lalu.
Berdasarkan data wisatawan yang masuk ke area wisata Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) pada tanggal 25 hingga 27 September 2016 terdapat masing-masing 132, 192, dan 140 pendaki yang masuk melalui jalur Sembalun dan Senaru.
Sementara itu, data wisatawan yang keluar area TNGR tercatat sebanyak 212 pendaki pada tanggal 28 September 2016 dan 208 pendaki pada tanggal 29 September 2016.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) wilayah NTB Muhammad Rum mengatakan selisih jumlah wisatawan yang masuk dan keluar karena beberapa kemungkinan.
“Kemungkinan mereka keluar tidak melalui pintu resmi yaitu pintu Sembalun dan Senaru. Selain itu kemungkinan masih ada di sekitar pos yang ada, karena jarak pos terdekat dengan kaldera adalah 3,5 km sehingga masih ditolerir keberadaan mereka,” ujar Muhammad dalam konferensi pers di Mataram, Jumat (30/9/2016).
Selain itu, pihak BPBD juga belum mencocokkan data wisatawan yang keluar pada tanggal 27 September 2016. “Biasanya wisatawan itu dua sampai tiga hari di sana. Kami belum memperhitungkan yang masuk tanggal 25 dan keluar pada tanggal 27 (September). Nanti akan kami cocokkan kembali datanya dengan pihak TNGR,” ujar Muhammad.
Muhammad mengklaim saat ini sudah tidak ada aktivitas lagi di sekitar kawasan Rinjani. Untuk itu, pihaknya akan bergerak untuk mencari wisatawan setelah ada laporan yang masuk dari perwakilan negara yang warga negaranya dinyatakan hilang di wilayah Gunung Rinjani.