Kabar24.com, PADANG—Ekspor Sumatra Barat sepanjang Agustus 2016 mengalami peningkatan cukup tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 9,12%, yang masih didominasi komoditas sawit dan karet.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar Dody Herlando menuturkan ekspor Sumbar mengalami kenaikan di bulan Agustus menjadi US$152,3 juta atau tumbuh 9,12% dari bulan sebelumnya yang hanya US$139,5 juta.
Nilai ekspor tersebut tumbuh signifikan 18,15% dibandingkan Agustus tahun lalu, yang hanya US$128,9 juta.
“Secara komulatif dari Januari – Agustus memang masih turun dibandingkan tahun lalu, sebesar 14,1%,” katanya, Kamis (15/9/2016).
Ekspor Sumbar periode Januari – Agustus 2015 mencapai US$1,20 miliar lebih tinggi dari pencapaian saat ini yang hanya US$1,03 miliar.
Dia mengatakan belum pulihnya harga komoditas di pasar global menyebabkan secara keseluruhan nilai ekspor daerah itu belum terdongkrak. Apalagi komoditas yang diekspor masih didominasi CPO dan karet.
Adapun, nilai ekspor CPO Sumbar per Agustus 2016 mencapai US$707,4 juta yang berkontribusi hingga 68,46% dari total eskpor daerah itu. Disusul kemudian komoditas karet dengan nilai US$222,2 juta.
Sisanya, kopi, teh, dan rempah-rempah sebesar US$16,1 juta, produk kimia US$14,9 juta, garam, belerang, dan kapur sebesar US$12,4 juta, dan bahan bakar mineral, sari bahan samak, dan lain-lain.
Sementara itu, negara tujuan ekspor Sumbar meliputi India dengan kontribusi ekspor 38,26%, Amerika Serikat 20,41%, Singapura 12,27%, dan beberapa negara lainnya seperti Bangladesh, Inggris, Belanda, Myanmar, Tiongkok, Jepang, dan Sri Lanka.